Video viral ini memang bisa menjadi pemicu awal perubahan; semacam “tamparan halus” yang membuat anak berefleksi.
Namun di sinilah peran orang tua menjadi sangat krusial. Jangan biarkan perubahan hanya bertumpu pada rasa takut.
Orang tua perlu melanjutkannya dengan pendekatan yang empatik dan suportif, seperti:
- Menjelaskan dengan tenang kenapa mandi, makan, dan belajar itu penting.
- Membuat rutinitas yang konsisten dan menyenangkan.
- Memberikan contoh nyata; karena orang tua yang disiplin akan lebih mudah ditiru anak.
- Menghargai kemajuan anak sekecil apa pun dengan pujian tulus, bukan ancaman.
Bagian Kocaknya: Saat Orang Dewasa Ikut Melapor dan Diancam ke Barak!
Fenomena ini tak hanya menyentuh anak-anak. Orang dewasa pun ikut “tertampar halus” oleh video Kang Dedi. Salah satu momen paling lucu datang dari pasangan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Kang Dicky Chandra.
Dalam salah satu unggahan, istrinya terang-terangan melaporkan bahwa suaminya sulit menjaga pola makan dan tentunya dibalas tegas oleh Kang Dedi.
“Kalau Kang Dicky gak nurut juga, ya saya angkut ke barak militer!” ujar Kang Dedi sambil tertawa.
Tak berhenti di situ, muncul tren baru: para istri dan suami saling melaporkan pasangan mereka ke Kang Dedi!
Mulai dari suami yang kecanduan HP, juga istri yang malas masak dan beberes karena main hp terus.
Komentar netizen malah makin seru:
“Angkut lah aja, Kang. Tuman kolot-kolot,hehe !”
“Kalau HP gak dilepas, siapkan rompi oranye, Kang!”
“Kang Dedi mah bukan cuma pahlawan anak-anak, tapi juga penyelamat rumah tangga!”
Fenomena ini pun berubah menjadi semacam terapi rumah tangga online yang penuh tawa tapi menohok. Kang Dedi sukses membuat semua usia tersentil; dengan cara yang tetap menghibur.