Pada fase ini, banyak perempuan merasa lebih mudah tersinggung, cemas, atau bahkan tertekan.Â
Mood yang fluktuatif ini adalah respons alami tubuh terhadap penurunan hormon estrogen dan progesteron. Ketidaknyamanan fisik sering kali memperburuk suasana hati, yang bisa membuat mereka merasa tidak stabil secara emosional.
2. Fase Folikular (Hari 6–13)
Setelah menstruasi, tubuh memasuki fase folikular di mana hormon estrogen mulai meningkat. Ini adalah fase pemulihan, di mana tubuh kembali menyiapkan diri untuk ovulasi.Â
Energi mulai pulih, mood cenderung lebih stabil, dan semangat untuk beraktivitas meningkat. Beberapa perempuan merasa lebih fokus dan produktif di fase ini, dan itu adalah hal yang normal.Â
Di fase ini, mood perempuan umumnya menjadi lebih positif. Dengan meningkatnya hormon estrogen, banyak perempuan merasa lebih optimis, percaya diri, dan bersemangat untuk melakukan berbagai hal.Â
3. Fase Ovulasi (Hari 14)
Ovulasi adalah puncak dari siklus menstruasi, ketika tubuh mengeluarkan sel telur yang siap dibuahi. Pada saat ini, banyak perempuan merasa lebih hidup, penuh energi, dan lebih percaya diri.Â
Tetapi, di balik rasa penuh energi ini, ada juga peningkatan sensitivitas tubuh terhadap perubahan hormon. Meskipun banyak yang merasa lebih menarik secara fisik dan emosional, ovulasi juga bisa menandakan masa subur yang penuh tantangan.
Ovulasi membawa banyak perubahan emosional, tetapi sering kali dalam bentuk perasaan lebih bahagia dan lebih percaya diri.Â
Hormon estrogen memengaruhi produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Ini adalah saat di mana perempuan merasa lebih aktif secara sosial, merasa lebih "terlihat", dan penuh semangat.