Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Sulung, Si Tangguh yang Diam-diam Butuh Dipeluk

17 April 2025   06:03 Diperbarui: 17 April 2025   18:40 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adil membagi kasih sayang (Sumber: freepik.com)

Berikan ruang bagi mereka untuk menjadi diri sendiri, untuk menangis, bahkan untuk salah. Tunjukkan bahwa cinta kepada mereka tidak berkurang meski harus dibagi dengan adik-adiknya.

Peluklah Ia Hari Ini

Anak sulung tidak pernah meminta dilahirkan lebih dulu. Tapi kehidupan menempatkannya di posisi itu; sebagai pemula yang harus kuat, cepat dewasa, dan jarang mengeluh. 

Di balik kemandiriannya, ada kerentanan yang perlu kita peluk. Di balik kesabaran dan pengertiannya, ada cinta yang tetap ingin dirasakan utuh.

Maka, hari ini, luangkan waktu sejenak. Pandang matanya, ucapkan terima kasih, peluk ia erat-erat dan katakan:

“Kamu hebat, tapi kamu juga berhak istirahat. Mama/Papa sayang kamu, bukan karena kamu kakak, tapi karena kamu anak kami yang luar biasa.”

Karena sejatinya, di balik label "kakak", ia tetaplah anak yang butuh dipahami dan dicintai tanpa syarat. Bukan hanya pelindung bagi adik-adiknya, tapi juga jiwa kecil yang sesekali ingin dimanja, didengarkan, dan merasa cukup hanya dengan menjadi dirinya sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun