Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Kesehatan Dunia: Waspada Ancaman Superbug, Saatnya Bijak Konsumsi Antibiotik!

7 April 2025   14:06 Diperbarui: 7 April 2025   14:06 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Kesehatan Dunia (Sumber: freepik.com)

Setiap tahun, pada tanggal 7 April, dunia memperingati Hari Kesehatan Dunia sebagai momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kesehatan global. 

Tahun ini, perhatian tertuju pada sebuah ancaman yang senyap namun sangat mematikan: resistensi antibiotik, atau yang lebih dikenal sebagai superbug.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika resistensi antimikroba tidak ditangani serius, sebanyak 10 juta kematian per tahun dapat terjadi pada tahun 2050. 

Ironisnya, banyak dari kita mungkin belum menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari, seperti mengonsumsi antibiotik tanpa resep atau menghentikan obat sebelum waktunya. Hal tersebut bisa menjadi pemicu munculnya bakteri yang kebal terhadap pengobatan.

Mengenal Apa Itu Antibiotik

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri atau menghentikan perkembangannya dalam tubuh. Namun, antibiotik tidak efektif melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu, batuk pilek, atau COVID-19.

Sayangnya, banyak orang masih keliru memahami fungsi antibiotik. Akibatnya, antibiotik sering digunakan secara tidak tepat, misalnya untuk mengobati demam biasa atau karena "merasa lebih cepat sembuh" tanpa tahu penyebab penyakit sebenarnya.

Superbug: Musuh Tak Kasat Mata di Sekitar Kita

Superbug adalah istilah untuk bakteri yang sudah tidak mempan lagi terhadap antibiotik. Bakteri ini muncul akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan terus berevolusi hingga kebal terhadap pengobatan. 

Jika dibiarkan, tindakan medis umum seperti operasi kecil, persalinan, atau perawatan luka bisa menjadi sangat berisiko karena tubuh tak lagi mampu melawan infeksi.

Kasus resistensi antibiotik kini meningkat tajam di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di tengah keterbatasan regulasi dan masih minimnya edukasi publik, masyarakat cenderung membeli antibiotik secara bebas di apotek atau bahkan menyimpan sisa obat untuk digunakan kembali di kemudian hari.

Indonesia: Di Persimpangan Krisis dan Kesadaran

Data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan bahwa lebih dari separuh masyarakat Indonesia menggunakan antibiotik tanpa resep dokter. 

Tidak sedikit pula tenaga kesehatan yang memberikan resep antibiotik tanpa indikasi yang jelas. Hal ini mempercepat laju resistensi dan memperburuk situasi kesehatan masyarakat.

Padahal, Indonesia masih menghadapi beban penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC), infeksi saluran pernapasan, hingga diare, yang sering diobati sembarangan dengan antibiotik, meski belum tentu dibutuhkan.

Bijak Konsumsi Antibiotik: Tindakan Kecil, Dampak Besar

Hari Kesehatan Dunia 2025 menjadi panggilan sadar bagi masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap penggunaan antibiotik. Berikut adalah panduan bijak yang bisa diterapkan sehari-hari:

  1. Gunakan antibiotik hanya dengan resep dokter. Jangan pernah membeli sendiri di apotek tanpa anjuran profesional medis.
  2. Ikuti aturan minum obat secara lengkap. Jangan menghentikan penggunaan antibiotik hanya karena merasa sudah membaik.
  3. Jangan berbagi antibiotik dengan orang lain. Setiap infeksi berbeda, dan pengobatan harus disesuaikan.
  4. Simpan dan buang antibiotik sesuai petunjuk. Obat sisa tidak boleh digunakan ulang atau dibuang sembarangan.
  5. Edukasi keluarga dan lingkungan. Jadilah agen perubahan dengan menyebarkan informasi ini ke orang terdekat.

Bijak Konsumsi Antibiotik, Selamatkan Masa Depan

Antibiotik adalah penemuan besar abad ke-20 yang telah menyelamatkan jutaan nyawa. Namun, jika tidak dijaga, ia bisa menjadi senjata makan tuan. 

Hari Kesehatan Dunia ini mengingatkan kita bahwa menjaga efektivitas antibiotik adalah tanggung jawab bersama. Mari bersikap bijak, sebelum kita kembali ke era di mana infeksi ringan pun bisa berakibat fatal.

Bijak menggunakan antibiotik berarti menyelamatkan nyawa. Mari mulai dari diri sendiri!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun