Jadi, fokuslah pada nilai spiritual dan pembiasaan, bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus.
3. Ciptakan Pengalaman Sahur dan Berbuka yang Menyenangkan
Anak berkebutuhan khusus lebih mudah menerima rutinitas baru jika itu dikaitkan dengan hal yang menyenangkan. Untuk membuat sahur dan berbuka lebih menarik:
- Sajikan makanan favorit mereka
- Gunakan piring dan gelas bergambar karakter kesukaan
- Ajak mereka menyiapkan makanan agar merasa lebih terlibat
4. Gunakan Teknik Sensory-Friendly
Beberapa ABK, terutama yang memiliki gangguan sensorik, bisa merasa tidak nyaman dengan suara azan yang keras, makanan tertentu, atau perubahan suasana rumah. Coba strategi ini:
- Berikan earmuff jika anak sensitif terhadap suara bising tertentu
- Sediakan makanan dengan tekstur yang mereka sukai
- Beri mereka ruang tenang untuk beristirahat setelah berbuka
5. Libatkan Anak dalam Ibadah dengan Cara yang Sesuai
Ibadah selama Ramadhan tidak harus berupa puasa penuh saja, ada ibadah lain juga yang dapat diajarkan. Ajak anak berpartisipasi dalam cara yang mereka nyaman, seperti:
- Mendengarkan kisah nabi sebelum tidur
- Membantu membagikan takjil
- Menghafal doa-doa pendek
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain." (HR. Ahmad)
Meskipun anak belum kuat berpuasa penuh, mereka tetap bisa belajar nilai kebaikan dan kepedulian selama Ramadhan.