Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengajak Anak Berkebutuhan Khusus Berbelanja: Cara Seru Meningkatkan Komunikasi, Interaksi, dan Kemandirian

6 Februari 2025   08:30 Diperbarui: 6 Februari 2025   06:31 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Mengambil barang sendiri, mendorong troli, hingga membayar di kasir adalah langkah kecil yang dapat meningkatkan kemandirian mereka dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga akan lebih terbiasa melakukannya saat beranjak dewasa nantinya.

- Mengenalkan Konsep Uang dan Keputusan

Anak bisa belajar tentang nilai uang, perbedaan harga, serta membeli hal yang dibutuhkan bukan hanya yang diinginkan. Mereka dapat belajar untuk memahami bahwa tidak semua keinginan harus dibeli dan harus terpenuhi.

Tips Berbelanja Efektif dengan Anak Berkebutuhan Khusus

Agar aktivitas belanja berjalan lancar dan menjadi pengalaman positif bagi anak, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Buat Rencana Sebelum Berangkat

Gunakan gambar, katalog belanja, atau social story untuk menjelaskan tujuan dan urutan kegiatan yang akan dilakukan. Anda juga dapat memberi tahu anak bahwa ada batasan dalam memilih barang, misalnya hanya boleh membeli dua jenis makanan kesukaan atau satu mainan tertentu.

2. Libatkan Anak dalam Proses Belanja

Minta mereka mengambil barang di rak, membaca label harga, atau bertanya kepada staf toko tentang ketersediaan stok. Jika memungkinkan, biarkan mereka mencoba membayar sendiri di kasir untuk melatih kemandirian dan pemahaman tentang transaksi keuangan.

3. Berikan Penguatan dan Reward yang Terukur

Setelah belanja selesai, berikan penguatan secara verbal atau isyarat seperti menunjukkan dua jempol, dengan sentuhan berupa pelukan atau tepukkan di pundak dan apresiasi seperti camilan kesukaan atau mainan kecil sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka. Hindari memberikan hadiah berlebihan agar anak tetap memahami konsep batasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun