Foto dan cerita yang kita anggap lucu mungkin akan memalukan bagi anak di masa depan. Beberapa kasus bahkan menunjukkan anak tumbuh dengan rasa tidak nyaman karena jejak digital yang ditinggalkan orang tua mereka.
3. Membentuk Persepsi Negatif tentang Diri Anak
Unggahan yang membahas kebiasaan buruk atau kekurangan anak bisa memengaruhi harga diri mereka. Anak-anak berhak memiliki kendali atas narasi tentang diri mereka sendiri.
Jika kita menggunakan filter ketat dengan hanya "Share hanya yang Penting", tentunya kita akan terhindar dari berbagai dampak negatif tersebut.
Memfilter konten sebelum membagikan memiliki banyak manfaat, seperti:
- Melindungi privasi dan keamanan anak
- Menghindari eksploitasi digital
- Menjaga harga diri dan psikologis anak
- Membantu anak mengembangkan batasan digital yang sehat
Lalu, apa saja sebenarnya yang boleh di-share?
- Foto anak yang menunjukkan pencapaian positif (misalnya, saat memenangkan lomba atau melakukan aktivitas kreatif).
- Momen keluarga yang inspiratif tanpa mengungkap data pribadi anak.
- Cerita atau pengalaman yang bisa memberi wawasan bagi para orang tua lain tanpa melibatkan privasi anak secara langsung.
Tips & Trik Sharenting yang Aman
Jika ingin tetap berbagi momen tentang anak, berikut beberapa cara bijak agar tetap aman dan bermanfaat yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Gunakan Filter Privasi