Sekolah dapat mempertimbangkan alternatif mengganti susu dan keju dengan susu nabati seperti susu almond, susu kedelai, atau susu kelapa serta keju nabati berbahan dasar kacang-kacangan.
2. Gula dan Pemanis Buatan
Meskipun gula tidak secara langsung menyebabkan ADHD, konsumsi berlebih dapat memperburuk hiperaktivitas dan ketidakmampuan berkonsentrasi. Selain itu, pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan saraf.
Dr. Benjamin Feingold, seorang dokter anak dan ahli alergi, mengembangkan Feingold Diet, yang menunjukkan bahwa bahan tambahan makanan, termasuk pewarna dan pemanis buatan, dapat memperburuk gejala ADHD dan hiperaktivitas.
Alternatif yang dapat dicoba adalah dengan menggunakan pemanis alami seperti madu, gula aren, atau kurma serta mengurangi makanan olahan yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa.
3. Makanan Non-Organik dan Pewarna Buatan
Bahan kimia dalam makanan non-organik, seperti pestisida dan zat aditif, diduga berkontribusi terhadap peningkatan gangguan perilaku pada anak.Â
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet menemukan bahwa pewarna makanan sintetis dapat meningkatkan gejala hiperaktif pada anak-anak dengan ADHD.
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan yaitu menggunakan bahan organik yang bebas pestisida, menghindari makanan dengan pewarna sintetis dan menggantinya dengan pewarna alami seperti kunyit atau buah bit.
4. Gluten dan Karbohidrat Olahan
Gluten adalah protein yang terdapat dalam gandum, dan beberapa anak dengan autisme mengalami sensitivitas terhadapnya.Â