Mohon tunggu...
ixxmae
ixxmae Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D4 TLM

Hallo aku ima, aku seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang ada di Sidoarjo. Hobiku sebenarnya memasak teman-teman dan aku juga suka sih menulis dan aku sangat suka ke pantai. Cukup gini aja dulu besok aku tambahin lagi deskripsi nya biar menarik 🤗

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Air Limbah Industri Tahu Desa Lebo dengan Metode Teknologi Filtrasi Sederhana

28 Maret 2024   15:51 Diperbarui: 28 Maret 2024   15:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penentuan kadar oksigen terlarut (DO) dilakukan dengan penambahan larutan MnSO4 bervalensi 2 dalam suasana alkali yang berada di dalam botol bertutup asah. adanya oksigen terlarut sebagai pengoksidasi secara cepat, membuat sejumlah Mn(OH)2 menjadi terdisersi hidorksida dengan valensi tinggi. Mn(OH)2 yang teroksidasi, karena adanya ion iodida dan pengasaman menjadi bervalensi 2 degan melepaskan iodine, kemudian dapat ditritasi menggunakan Na2S2O3 dengan indikator amylum.

Hasil pengujian yang dilakukan terhadap limbah cair tahu diperoleh data seperti pada tabel

4.5 parameter lain-lain. hasil pengujian ini, menunjukkan adanya perbedaan kadar sebelum difiltrasi dan setelah difiltrasi, hal ini disebabakan adanya suatu kandungan senyawa organik yang berada pada limbair cair. Dilakukan proses filtrasi pada limbah cair tahu ini untuk penguraian bahan organik yang terkandung dalam limbah, dengan penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme yang melekat pada filter media sebagai alat penguji. Sehingga nilai setelah filtrasi dan sebelum memiliki

nilai yang berbeda, dengan presentase nilai kadar sebelum difiltrasi berkisar 5,12 dan setelah difiltrasi 6,144 dengan satuan mg/l dan baku mutu 275 mg/L.

Biochemical Oxygen Demand (BOD) merupakan oksigen yang diperlukan organisme dalam pemecahan bahan organik. Pemecahan bahan organik dilakukan pada kondisi aerobik, organisme menggunakan bahan organik sebagai bahan makanan dan energi dalam proses oksidasi. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan sistem filtrasi untuk mengurangi pencemaran pada lingkungan (Pagoray et al., 2021). Dengan hasil yang terdapat pada tabel 5.5 parameter lain-lain.

Pada tabel tabel 4.5 parameter lain-lain, BOD memberikan presentase atau nilai penurunan kadar setalah tahap proses filtrasi, dengan presentase nilai kadar sebelum di filtrasi 10, 24 mg/l dan setelah difiltrasi 0,512 mg/l. Penurunan presentase ini dikarenakan adanya batu zeloit pada alat filtrasi, karena batu zeloit dapat menyerap mikroorganisme, penukar ion, penyaring molekul dan sebagai katalisator dengan baku mutu 150 mg/L.

Pengujian BOD ini dilakukan dalam kurun waktu kurun waktu 5 hari, karena untuk mengukur kadar organik di dalam air yang dikonsumsi oleh mikroorganisme. Penentuan hasil BOD sama halnya dengan penentuan DO, dengan sampel berada di botol oksigen serta disimpan ditempat gelap dan dianalisa seperti DO. Dengan adanya pengujian ini ketika hasil sudah menurun maka, limbah layak untuk dilakukan pembuangan limbah.

CO2 Agresif Karbondioksida (CO2) adalah salah satu gas yang terdapat di dalam air. Berdasarkan bentuk dari gas Karbondioksida (CO2) di dalam air, CO2 dibedakan menjadi: CO2 bebas yaitu CO2 yang larut di dalam air, CO2 adalah kesetimbangan, CO2 agresif yang sangat berbahaya karena kadar CO2 agresif lebih tinggi yaitu dapat menyebabkan terjadinya korosi sehingga berakibat kerusakan pada logam-logam dan beton. CO2 bebas yang asam akan merusak logam. Reaksi ini dikenal sebagai teori asam, dengan reaksi yaitu:

2Fe + H2CO3 => FeCO3 + 2H+

2FeCo3 + 5H2O + O2=> 2 Fe (OH)2 + 2H2CO3

Dari reaksi yang di atas dapat dilihat bahwa asam karbonat tersebut secara terus-menerus akan merusak logam, karena selain membentuk FeCO3 sebagai hasil reaksi antara Fe dan H2CO3, selanjutnya FeCO3 bereaksi dengan air dan gas oksigen (O2) menghasilkan zat 2FeOH dan 2H2 CO3 dimana H2CO3 tersebut akan menyerang logam kembali sehingga proses pengerusakan logam akan berjalan secara terus-menerus mengakibatkan kerusakan yang semakin lama semakin besar pada logam tersebut dengan hasil sebelum ditritmen hasil 1,306mg/L dan sesudah 131,87mg/L dengan baku mutu <20 mg/L.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun