Ketika gerimis perlahan membujuk hati
Menawarkan titik-titiknya yang selalu setia menemani
Meski kuhanya mampu menatapnya dalam sependar sepi
Mengusik tandusnya hatiku yang retak tak mau mengerti
Â
Terbayang memori yang semakin menghadirkan jengah
Kala hatiku yang sepotong semakin didera lelah
Mengukir bayangan dalam bingkai sendu seraut wajah
Yang diam-diam tertawan rasa bertemankan amarah
Â
Langit hati yang memendarkan kelam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!