Mohon tunggu...
Nur Laili Rahmawati
Nur Laili Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

build your world by writing, then you will find miracles

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengurai Senyum Mentari Pagi

13 Desember 2022   08:46 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:02 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersandar pada semburat jingga yang kian memendar

Sembari menitipkan rinduku pada Mentari yang menggeser gelap dan sepinya malam

Menikmati sinarnya yang perlahan hadir dari balik cakrawala yang berawan

Seiring dengan tetesan embun yang membasahi permukaan bumi dipagi nan cerah


Hangatnya sinar sang surya

Seakan menyampaikan segenap rindu dan resah yang kian menggema

Mengurai sepercik cahaya yang mampu menjadi penerang hati yang luka

Hingga tercipta rasa yang sempurna tanpa ada dusta diantara  kata dan cinta


Pagi ini kembali bercerita tentang jarum jam yang berjalan dan enggan berhenti

Selaksa pusaran rindu yang menyibak jelaga dan menawarkannya untuk menepi

Hingga di selasar waktu aku kian tertipu rasa yang palsu dan semakin sendiri

Tenggelam dalam riuhnya senyuman beralunkan rangkaian nada yang sunyi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun