Bersandar pada semburat jingga yang kian memendar
Sembari menitipkan rinduku pada Mentari yang menggeser gelap dan sepinya malam
Menikmati sinarnya yang perlahan hadir dari balik cakrawala yang berawan
Seiring dengan tetesan embun yang membasahi permukaan bumi dipagi nan cerah
Hangatnya sinar sang surya
Seakan menyampaikan segenap rindu dan resah yang kian menggema
Mengurai sepercik cahaya yang mampu menjadi penerang hati yang luka
Hingga tercipta rasa yang sempurna tanpa ada dusta diantara  kata dan cinta
Pagi ini kembali bercerita tentang jarum jam yang berjalan dan enggan berhenti
Selaksa pusaran rindu yang menyibak jelaga dan menawarkannya untuk menepi
Hingga di selasar waktu aku kian tertipu rasa yang palsu dan semakin sendiri
Tenggelam dalam riuhnya senyuman beralunkan rangkaian nada yang sunyi