Mohon tunggu...
Nadine Putri
Nadine Putri Mohon Tunggu... Lainnya - an alter ego

-Farmasis yang antusias pada dunia literasi, anak-anak, dan kamu. Penulis buku novela anak Penjaga Pohon Mangga Pak Nurdin (LovRinz 2022).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Mature itu Bernama Ninik Widuri

21 Januari 2021   19:14 Diperbarui: 21 Januari 2021   19:19 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini nama akun Ninik Widuri sering terlihat di berandaku. Agak heran juga, sebab aku tidak merasa kami saling konfirmasi. Entahlah, apakah aku yang lupa atau memang ia yang telah berganti nama. Yang jelas akun itu sekarang berhasil mencuri perhatianku lewat unggahan cerpen, cerbung, dan review buku yang---menurutku---begitu apik ia tulis. 

Meskipun foto profilnya masih muda tetapi ia terlihat dewasa. Sorot matanya tajam menggambarkan kecerdasannya. Aku suka wanita cerdas dan dewasa. Menurutku itu seksi dan aku ... naksir berat!

Setiap ia mengunggah tulisan, bisa dipastikan akulah pemberi jempol pertama. Ah, tak hanya jempol, emotikon love pun kerap aku semat pada unggahannya. Kami saling berbalas komentar lalu lanjut dengan pembicaraan yang seru dan mengasyikan. 

Ninik Widuri, ku akui ia memang fasih menjawab semua keingintahuanku tentang dunia literasi. Dan seperti kisah yang sudah-sudah, kami pun semakin dekat. Akhirnya, pada suatu pagi aku menyatakan perasaan padanya.

[Nik, to the point aja, ya, sebenarnya aku sayang sama kamu dan ingin kita punya hubungan yang spesial sebagai kekasih] tulisku di inbox-nya.

 Lama tidak ada balasan. Aku berharap, cemas. Apakah ia tidak menyukaiku? Apakah ia sudah memiliki kekasih? Pikiran-pikiran itu terus mengusikku. Hingga akhirnya, tepat jam sebelas siang sebuah notifikasi dari aplikasi messenger terdengar dari HP-ku. Aku buru-buru membukanya. Benar saja, si dia yang kunanti akhirnya membalas pesanku.

[Aduh, sorry ya, Din. Aku nggak bisa nerima perasaan kamu. Kalo cuma sekadar sayang sebagai teman it's ok. Tapi untuk jadi pasangan kekasih, maaf ....]

Beberapa saat aku termenung setelah membaca balasan Ninik.

[Kenapa? Tolong jelaskan alasannya]

Kulihat titik-titik berjalan di layar HP

[Maaf, Din, sebenarnya aku sudah berumur. Kamu pasti nggak suka wanita berumur 'kan? Sorry banget, ya. Cari saja gadis yang seumuran dengan kamu]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun