Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pameran Tunggal Trilogi Karya Hadania Bertajuk Harmoni Seni dan Kepedulian Digelar di Galeri Cemara 6 Jakarta

20 Juni 2025   10:03 Diperbarui: 20 Juni 2025   10:03 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertunjukkan teatrikal puisi beserta kolaborasi seni artistik karya Trilogi Hadania bersama para tokoh dan seniman (Sumber foto: dokumentasi pribadi)

Dunia adalah rumah, dan kemanusiaan adalah keluarga. Kiranya kedua hal tersebut yang menjadi refleksi bagi Hadania, nama pena dari buku-buku seni yang dilarangnya. Keduanya berjudul "39 is 0" dan "My Rhapsody in Blue" yang berprofesi sebagai dokter gigi, kini menantang diri terjun ke dunia seni dan literasi. Lewat puisi, fotografi dan visualisasi seni menjadi mediumnya dalam berekpresi.

Untuk itulah pada Rabu (18/6) pemilik nama asli drg. Hardini Dyah Astuti, Sp. Perio membuka pameran tunggal karya foto dan puisi serta peluncuran buku bertajuk Harmoni Seni dan Kepedulian. Bertempat di Galeri Cemara 6, Menteng, Jakarta Pusat, dokter Dini biasa ia disapa oleh pasiennya, ingin membuktikan bahwa sains dan seni dapat berjalan beriringan.

Bukan proses yang sebentar tapi melalui perjalanan panjang hingga akhirnya menemukan jati diri yang sejati. Seni baginya bukan perkara teknis, namun pengalaman batin yang menuntun dalam setiap karya. Hadania mengungkapkan titik baliknya justru dimulai ketika ia menginjak usia 39 tahun. Selama bertahun-tahun pertanyaan sederhana sering menggelayutinya: "Siapa saya sebenarnya?"

Memotret dan menulis adalah cara beliau menikmati proses berkarya. Sebagai dokter gigi spesialis Periodonsia yang lama berkecimpung di dunia medis, ia mencoba tetap menghidupkan rasa dan intuisi dalam setiap goresan setelah menjelajahi berbagai ruang fisik dan batin pada setiap perjalanannya.

Untuk diketahui, konsep pameran tunggal ini dirancang sebagai penggambaran pengalaman menyeluruh yang menggabungkan antara literatur, seni visual, dan praktik kesejahteraan jiwa yang tertuang dalam trilogi artistik yang ditampilkan selama lima hari penyelenggaraan. Selain dua buku seni terbarunya, dokter Dini juga meluncurkan karya berupa satu dek kartu Oracle bertajuk Sacred Feminine Oracle Card.

Pameran ini tidak hanya menampilkan karya visual, tetapi juga diisi dengan beragam kegiatan yang tidak kalah menarik, digelar mulai dari tanggal 18-22 Juni 2025. Beberapa diantaranya adalah diskusi buku, kelas pernapasan dan suara, talkshow fotografi, mindfulness journaling, hingga pertunjukkan puisi teatrikal.

Pertunjukkan teatrikal puisi beserta kolaborasi seni artistik karya Trilogi Hadania bersama para tokoh dan seniman (Sumber foto: dokumentasi pribadi)
Pertunjukkan teatrikal puisi beserta kolaborasi seni artistik karya Trilogi Hadania bersama para tokoh dan seniman (Sumber foto: dokumentasi pribadi)

Sementara itu pada acara pembukaan pameran tunggal Hadania, menghadirkan beberapa tokoh dan seniman untuk berkolaborasi antara lain Dr. Soraya Jasmin Hague, S.H, M.H, Bella Fawzi, Maya Hasan, Debby Sahertian, Elmo Hillyawan, Dewi Arfiani Yusuf, Mira Sayogo, hingga Haikal (pegiat seni dari Titi Mangsa). Selama berlangsungnya acara, mereka turut menampilkan busana rancangan Asmara Sandhya yang diperagakan oleh para pengisi acara termasuk yang digunakan oleh Hadania.

Kemudian rangkaian kegiatan berlanjut di hari kedua pada 19 Juni 2025, digelar diskusi menarik seputar buku "39 is 0", karya Hardini Dyah Astuti. Acara ini akan menjadi ruang berbagi cerita, refleksi, dan pemikiran, apalagi karena turut menghadirkan penulis kenamaan Ayu Utami sebagai bintang tamu. Selanjutnya, akan digelar kelas spesial bertajuk Membaca Kartu Oracle, Seni Bernapas, dan Sound Healing, menghadirkan tiga fasilitator berpengalaman: Hardini Dyah Astuti (artis dan pencipta Sacred Feminine Oracle Card), Ineke Machdi (Praktisi breathwork & trauma release), dan Monalisa Graciela (Fasilitator sound healing).

Sementara di hari ketiga, akan diadakan talkshow fotografi dengan dua narasumber yakni, Edy Poernomo (PannaFoto Institute) dan Ajie Lubis (Nikon Ambassador Indonesia). Berlanjut dengan pelatihan mindfulness journaling dan peluncuran jurnal seni "My Rhapsody in Blue" masih di hari yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun