Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Susur Sungai Pulau Curiak Banjarmasin

11 Maret 2021   15:28 Diperbarui: 12 Maret 2021   19:54 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kayak di dunia dongeng, tapi ini nyata (Foto: feri lens)

Susur Sungai di Pulau Curiak bisa menjadi alternatif wisata air yang dahsyat dirasa bagi wisatawan. Di sana kita akan bertemu Bunda Amalia Rezeki, founding Yayasan SBI, ada Pak Fery Lens yang fotografer dan peneliti lahan basah, ada Bunda Bungas Yasmin Qmarani yang punya chanel youtube milenial dari Banjarmasin. 

Berapa biayanya? Kalau dari Jakarta, ya harus naik pesawat ke Banjarmasin dulu. Lantas naik taksi ke TKP, biaya ya sekitar 200-an ribu. Tergantung mobil taksi seperti apa yang diinginkan. Bisa juga lebih mahal jika armadanya masih baru. 

Kalau mau lebih mudah, dari Bandara Banjarbaru maka menuju ke Siring Taman Maskot Banjarmasin di tengah Kota, berada di aliran Sungai Martapura. 

Dengan biaya sewa prahu klothok, perahu kayu yang diberi mesin diesel tempal, ya sekitar 500-600 an ribu dengan durasi susur sekitar Sungai Andai, Sungai ALalak, Sungai Martapura, dan Sungai Barito. Klothok ini nyamannya dinaiki maksimal 4 orang supaya gerak kita memfoto objek di skeitar sungai lebih leluasa. 

Wild water and forest (Foto: Fery Lens) 
Wild water and forest (Foto: Fery Lens) 

Bisa juga kalau mau eceran per orang, siapkan 250 an ribu akan mendapatkan pandu wisata, penumpang minimal 5 orang, dan akan menyusuri sungai sampai ke kawasan Pulau Curiak yang semakin masyhur tersebut. 

Objek pandangan selain Bekantan yang bertenggeran di pohon natural, juga burung-burung yang bisa jadi langka kita lihat karena burung khusus habitat basah. Di Jakarta dan Surabaya sudah gak ada kecuali di bonbin. Alam yang masih natural juga bikin penasaran warga Amrik yang datang ke sana dengan pasukan fotografer. Terkaget melihat sanca di pohon, ranting yang kayak sarangnya, pada rebutan mengintai dan menembak foto. Lahhhh.... sampai ada yang terjatuh dan kamera terendam. 

Coba ya yang pingin lihat sanca bertengger di ranting pohon. Kayak dongeng saja ya.. Tapi nyata. 

Sepintas dikira sarang burung (Foto: Fery Lens) 
Sepintas dikira sarang burung (Foto: Fery Lens) 

Nah, segera rencanakan wisata ke Banjarmasin. Tim Stiamak Barunawati juga ingin merencanakan ke sana, silaturahim dengan banyak pemangku kepentingan dalam Forum Sekolah Administrasi Bisnis dan Kepelabuhan Indonesia (FSAI), yang beranggotakan AMNUS Banjarmasin, PIP Merauke, STIAMAK Barunawati Surabaya, STIMARYO Yogyakarta, AKPN Bahtera Yogyakarta, Yayasan WIbhakta Yogyakarta, PT PMLI Jakarta, dan Untag Semarang. Sedang menunggu momentum yang tepat. Sebagai kepedulian pecinta peradaban sungai dan kemaritiman. 

Era pandemi ya pasti dengan protokol ketat. Namun tetap hepi ya.. susur sungai kota Banjarmasin nan Bungas. (11.03.2021/Endepe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun