Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pencegahan, penindakan, atau pengawasan?

26 November 2020   16:51 Diperbarui: 29 November 2020   15:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KPK diajak ke JIIPE ? (foto: Radar Gresik)

Tidak mudah menangani korupsi di negeri ini. Siapa yang masih ingat, kata-kata dari Pak Salim Said, bahwa banyak negara menjadi maju itu karena ada yang ditakuti. Israel menjadi maju karena takut pada Palestine. Setidaknya, harus selalu waspada karena Palestine adalah negara yang berdaulat, meskipun masih belum tuntas bagaimana ending kisahnya. China maju karena takut ada Amerika Serikat. Sampai sekarang, perang dingin masih menyala, apalagi dengan era pandemi Covid19.

Singapura maju karena takut ada Batam dan Malaysia. Mau tidak mau, negara kecil itu harus maju untuk bertahan dan progresif memacu pembangunannya baik dalam bisnis kepelabuhan, atau pengembangan kota wisata. 

Bagaimana dengan Indonesia? Kata Pak Salim, Indonesia susah banget diajak maju, karena jangankan antar negara, bahkan Tuhan pun tidak ditakuti di Indonesia.

Buktinya? Semua pejabat disumpah atas nama Tuhan, tapi masih saja korupsi, atau terlibat kejahatan korporasi, dan lain sebagainya. Makanya susah banget nih negara kita untuk maju melesat menuju bangsa yang dahsyat. Setiap ada proyek pengembangan kemajuan, selalu ada gangguan, baik sengaja atau tidak, atau bahkan entah bagaimana, sehingga sebuah program bisa tersendat-sendat. 

***

JIIPE, Java Integrited Industrial and Port Estate. Proyek prestisius yang mengkover 3.000 hektar, termasuk di dalamnya 400 hektar kawasan pelabuhan.... 

Menurut koran hari ini, DPR mengajak KPK untuk mengawasi proyek prestisius tersebut. Konon, ditemukan kejanggalan dan persoalan hukum dalam proyek tersebut, mulai dari status lahan, pengadaan lahan, hingga sekitar 600 hektar tanah warga yang kena proyek belum dibayar (Radar Gresik, 25 November 2020, hal. 11).

Belajar pada banyak kejadian, maka usulan pengawasan tersebut kiranya dapat diterima. Sayangnya, didalam pewartaan tersebut ada indikasi bahwa  bahwa "kasus ini perlu diusut, Kapolri agar mengusut kasus di JIIPE."

JIIPE adalah proyek prestisius yang diresmikan Presiden Jokowi, harus didorong untuk maju bukan diuber-uber (Youtube)

..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun