Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mari Semua Elemen Menahan Diri Jangan Anarkis

30 Agustus 2025   11:42 Diperbarui: 30 Agustus 2025   11:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ini demo terjadi di beberapa kota di Indonesia. Demo yang awalnya berlangsung tertib akhirnya menjadi panas dan anarkis ketika Affan seorang pengemudi Ojol terlindas kendaraan brimob. Kemarahan akibat kematian affan memicu demo yang lebih panas dan akhirnya anarkis.

Sebagai anak bangsa saya menghimbau agar semua pihak menahan diri. Dari sisi pemerintah, Presiden Prabowo sudah melayat, meminta maaf kepada keluarga, dan berjanji akan menjamin kehidupan keluarga Affan. Demikian juga Kapolri juga sudah melayat dan meminta maaf.

Keluarga sendiri juga sudah ikhlas dan juga meminta para pendemo jangan anarkis. Cukup Affan saja yang menjadi korban

Memang bisa dimaklumi rasa sedih karena kehilangan keluarga yang menjadi tulang punggung - apalagi dengan cara yang seperti itu - bisa sangat dimaklumi. Namun melihat perkembangan demo saya melihat kok semakin anarkis. Ada perusakan kantor, fasilitas umum dan lainnya. Juga dikabarkan sudah mulai ada penjarahan. Artinya demo yang murni sudah ditunggangi beberapa pihak dan melenceng dari tujuan semula.

Maka hendaknya semua pihak harus sudah menahan diri. Aparat keamanan hendaknya jangan represif supaya jangan memancing kemarahan yang lebih besar. Pendemo yang murni juga hendaknya mulai menahan diri jangan terpancing emosinya. Para pengemudi ojol juga hendaknya jangan terpancing emosi lebih lanjut karenaa akan merugikan dirinya sendiri.

Menjadi PR bagi pemerintah sebenarnya untuk menghilangkan atau mengurangi akar demo yaitu kesenjangan ekonomi antar golongan kaya dan miskin. Pengemudi ojol memang salah saatu golongan masyarakat yang ekonominya sulit. Mereka harus kerja keras seharian dengan hasil yang tidak seberapa karena potongan oleh pengusahanya. Maka yang lebih mendasar adalah bagaimana golongan orang kecil ini bisa naik kesejahteraannya di masa-masa mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun