Sang Gadis yang tak lagi muda itu berjalan kaki sendiri
Ia menyusuri jalan-jalan di mana ia menapakinya dulu dengan sang lelaki
Meski ia bisa naik mobil tetapi ia lebih memilih berjalan dengan sang lelaki yang memang tak punya satupun alat transportasi selain kaki
Entah mengapa perjalanan  dengan kaki itu terasa menentramkannya tanpa ada satupun nyeri di kaki
Mungkin karena sang lelaki yang sangat mengayomi
Pun pula di sepanjang jalan itu ia bisa menumpahkan segala keluh kesah dan derita hati
Tapi lelaki itu kini telah selamanya pergi
Apalagi kalau bukan karena pandemi yang belum juga pergi
Lalu kini ketika sang gadis mencoba  mengenang dengan berjalan di sepanjang jalan kenangan itu sendiri ia merasa ngeri
Di samping ngeri juga ada sesuatu yang membuat langkahnya terasa berat dan kakinya terasa tertusuk duri
Mungkin memori dengan sang lelaki yang telah pergi itulah penyebab semua ini