Sang gadis dengan setia mengunjungi kekasihnya di penjara.
Kekasihnya bukan orang jahat, ia hanya dimanfaatkan karena kepolosannya dan harus dijebloskan ke panjara
Pada awal-awalnya sang gadis membawakan kekasihnya buku-buku bacaan kesukaannya dengan makan kesukaannya pula
Tetapi berikutnya hanya makanan saja yang dibawanya.
Harga buku tak terjangkau lagi karena sang gadis juga hanya pekerja sederhana.
Lalu akhir-akhir ini sang gadis hanya mampu membawa airmata
Bagi sang lelaki airmata sang gadis tetaplah berharga.
itu pertanda belarasa dan rasa kasih yang mendalam kepadanya
Maka selalu dihapusnya airmata itu dan disimpannya dalam botol kecil untuk mengingatkannya bahwa di dalam ruang pengap penjara masih ada cahaya dan harapan yang terpancar dari airmata kekasihnya.