Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keluhan Seorang Gembala

14 Januari 2022   10:57 Diperbarui: 14 Januari 2022   11:02 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: flickr.com

Seorang gembala tengah tercenung di sebuah lahan yang tak seberapa. Ia tengah menggembalakan ternak-ternaknya.

Tapi hatinya resah karna lahan yang kian sempit dan nantinya bakal tak tersisa. Lahan berumput hijau makin lama makin digantikan bangunan rumah dan pabrik terus merenggutnya.

Tuk kegiatan lainnya- hal itu tak masalah karena sudah tergantikan metaverse dan digitalisasi- kata ahli tata kota.

Tapi untuk menggembalakan ternak dengan metaverse dan digitalisasi apakah bisa? Masak ternak diberi makan rumput digital seperti di game-game yang seolah mencerminkan realita?

Atau barangkali- gumam sang gembala - nantinya memang manusia tak butuh makan daging ternak yang sesungguhnya. Sebab seperti yang ia baca- sudah dikembangkan pil berisi seluruh kebutuhan manusia untuk hidup- hingga tak usah makan dalam sehari juga bisa.

Kalau seperti itu kejadiannya- sang gembala bingung- lantas ia harus ganti pekerjaan jadi apa? Modal ia tak punya. Pendidikan juga hanya sekolah dasar saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun