Sepasang kekasih merasa bahwa sudah tak ada kecocokan di antara mereka. Â Pertengkaran demi pertengkaran selalu terjadi tiap mereka bertatap muka. Ada saja alasan bagi mereka tuk bersilat lidah.
Maka disepakatilah tuk membuat daftar kesalahan pasangan menurut versi masing-masing untuk keperluan introspeksi diri. Dan mungkin pula bisa untuk alasan berpisah hati.
Setelah itu mereka setuju bertemu di suatu tempat untuk melihat daftar yang telah dibuat.
Giliran pertama sang wanita yang menunjukkan daftar panjang kesalahan sang lelaki. Daftar itu mencapai beberapa meter. Dengan tersenyum sang lelaki menerima semua yang dicatat sang wanita. Ia akui itu memang semua kelemahan dan kesalahan yang dilakukannya hingga kerap melukai hati sang wanita. Maka dengan tulus ia meminta maaf pada wanita kekasihnya.
Kini giliran sang lelaki menunjukkan daftarnya. Si wanita mengira bahwa daftar yang ditunjukkan minimal akan sama bahkan lebih panjang dari daftar yang dibuatnya.
Tapi di luar dugaan, hanya kertas kosong yang ditunjukkan sang lelaki. Kata sang lelaki: Aku sudah lupa semua kesalahanmu sayang sebab setiap kali engkau membuat kesalahan memang hatiku sempat terluka. Tetapi aku cepat memaafkan dan melupakannya. Bukankah cinta harus selalu memaafkan dan menerima kekurangan pasangan? Mendapatkan kamu dan cintamu saja sudah anugerah terbesar bagiku. Aku tak akan menyia-nyiakannya.
Sang wanita menangis terharu dan mengurungkan niatnya untuk memutus cinta sang lelaki.