Rasa ngeri dan sedih menyaksikan Tsunami Covid terjadi di India selepas upacara keagamaan nan suci.Â
Abai pada protokol dan kerumunan jadi penyebabnya. Mereka euforia setelah kasus turun drastis.
Itu bukan dari Tuhan tetapi dari salah manusia.Â
Ngeri bukan main. Melihat rumah-rumah sakit penuh. Yang lebih ngeri jenasah dikremasi di pinggir-pinggi jalan dan di lapangan seolah bukan manusia.
Kelengahan bisa terjadi di kita, di Indonesia. Larangan mudik sudah ada dan itu tepat adanya.
Tapi hal kerumunan tampaknya kita masih abai juga
Baru-baru ini ada kerumunan di bundaran HI selepas kemenangan sebuah tim sepakbola. Karena mendadak tak terantisipasi aparat. Bukan salah aparat karena mendadak. Aparat segera bertindak membubarkannya. Yang bersalah sudah dimintai keterangan dan dipulangkan.
Yang salah adalah masyarakat yang belum sadar sepenuhnya akan covid yang bahaya. Akan perlunya tetap waspada walaupun kasus makin turun dan sudah ada vaksinasi untuk kekebalan tubuh kita.
Maka mari kita jaga bersama Indonesia dari mengganasnya wabah yang membawa derita. Mulailah dari diri sendiri saja.