Puluhan kilometer ditempuh sang lelaki dengan sepeda tuanya.
Demi keluarga mencari sesuap nasi dengan kerja rodi sebagai buruh bangunan.
Lecet di tangan dan kakinya akibat terkena palu, batu, dan sejenisnya jadi saksi sengsaranya.
Tapi itu sengsara yang membawa bahagia. Dengan itu anaknya sebentar lagi lulus sarjana. Pengurbanannya tak sia-sia.
Bagaikan.lilin yang luluh dengan rela demi terpancarnya cahaya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!