Ini kisah yang sudah lama.
Curhatan tukang becak kepada ayah saya almarhum.
Si tukang becak memang tampan menawan. Lulusan SMA. Tapi terpaksa menyewa becak ayah saya karena tak punya pilihan pekerjaan lain.
Suatu hari sang pemuda tukang becak datang kepada ayah. Katanya: "Pak bagaiamana menurut bapak, saya mau dijodohkan dengan seorang gadis anak orang kaya. Kalau saya menikahinya saya tentu tak perlu jadi tukang becak lagi. Tapi sayangnya gadis itu tidak cantik".
Jawab ayah dengan bijak:" Hidup ini pilihan mas. Kalau menurut saya terima saja tawaran itu. Cinta itu proses belajar terus menerus. Kalau kita belajar maka lama kelamaan cinta itu akan tumbuh. Wajah dalam cinta nomer dua. Dan mas tak perlu bersusah payah menarik becak lagi".
Dan benar pemuda itu berhenti menarik becak ayah. Lama menghilang.
Tiba-tiba suatu hari ia daan isterinya datang. Memakai pakaian perlente dan naik mobil. Ia cuman mau mengucap terima kasih pada ayah dan tampak bahagia.
Cinta memang sesuatu yang tak terduga dan bagi tiap insan bisa berbeda kejadian tumbuhnya.