Lelaki itu menolak menghadiri misa malam natal.Â
Untuk apa? Setahun lalu memang itu dirindukan dan membagagiakan. Bersanding dengan pelita harapan meski berjuta kabut suram menghadang di depan.
Tapi kini, pelita itu telah padam tergantikan gelap malam yang dingin dan sepi.
Namun, ada suara tak berupa menyapa, kenapa anakku engkau menolak mengunjungiku? Aku rela jadi sepertimi tuk merasakan deritamu.
Akhirnya dengan berat hati ditaoakinya tangga gereja satu per satu. Seorang gadis meyambutnya di pintu gereja. Menggandengnya masuk.
Lelaki itu tak ingat benar siapa gadis itu. Tapi ia mungkin bintang Betlehem yang akan menuntunnya menuju gemerlap di esok yang terang.