Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Puisi Bisa Menampung Tabu Lelaki

13 Oktober 2020   11:34 Diperbarui: 13 Oktober 2020   11:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki itu menangis 

lalu menarik secarik kertas dan mengambil sebuah sebuah pensil

dituliskannya sebait puisi

karena hanya puisi bisa menampung tangis yang merupakan tabu lelaki

Pada puisi yang ditulisnya itu ia mencurahkan luka hati

tentang kekasih hati yang kesekian kali dan kesekian kali pula menyakiti


apakah cinta dan luka memang harus seiring?

ia berkali memilih penyembuh perih hati tapi berkali pula rasa nyeri kembali

apakaah hidup mesti diakhiri?

tiba-tiba cahaya ilahi menghampiri 

dan membisikkan kalawarti surgawi

jika di dunia tak ada yang mencintai

masih ada Tuhan yang selalu hadir menghampiri dengan cinta sejati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun