Dulu ketika banjir masih parah di Kota Semarang Â
jika musim hujan tiba dan ada pasang air samudera
perumahan sayapun kena.
Tuk mengatasinya tiap blok  berlomba meninggikan margaÂ
biaya dari urunan warga dan ajuan bantuan pemerintah kota
sebuah jalan pintas yang tak menyelesaikan akar masalahnya
Dengan itu air hanya berpindah wahana saja
juga griya warga lebih rendah dari marga dan masuklah air ke sana
Namun, suara warga yang dominan dan Ketua RT menyetujuinya
alasannya, sasana warga akan menyesuaikan
dan biaya peninggian jalan dari urunan dan bantuan pemerintah
sementara peninggian rumah urusan pribadi masing-masing
lalu bagaimana rumah orang miskin?
tak terpikirkan sama sekali
banjir berlalu dari blok untuk sementara
tapi orang miskin dirugikan
Untung asa kini kembali terbit
banyak dibangun polder penampung air, pompa penyedot banjir, serta sabuk arteri penahan rob
semoga Semarang tak lagi kaline banjir dan makin sejahtera