Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wawancara Ekslusif dengan J. Sumardianta, Guru Gokil dari Yogyakarta: Let's Be A Great Teacher

15 Juni 2013   07:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:00 7865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13712571971892455684

Apa hambatan terberat yang pernah dialami ketika menjalankan peran sebagai guru sekaligus penulis?

Berbuat baik saja ternyata belum cukup. Banyak kesalahpahaman. Intrik dan konflik juga di ranah pendidikan yang seharusnya sangat manusiawi. Pendidikan ternyata arena pertarungan sosial. Di sana ada perebutan kepentingan dan ideologi. Ini yang melelahkan dan menguras energi negatif

Bagaimana tips Pak Guru untuk bisa tetap produktif menghasilkan tulisan di tengah-tengah kesibukan mengajar sehari-hari?

Saya selalu mencatat apa saja yang saya rasakan, lihat dan alami berkaitan dengan kegiatan sehari-hari mendidik. Semua itulah yang menjadi bahan tulisan. Jadi menulis itu sederhana: tulislah apa yang Anda rasakan, lihat, dan alami. Tulisan kita akan mendarat karena berbasis pengalaman nyata. Tulisan kita menyentuh bila  pengalaman itu diramu dengan referensi mutakhir.

Siapa tokoh-tokoh yang menginspirasi Pak Guru? Mengapa?

Tokoh yang menginspirasi saya Ki Hajar Dewantara dan Mahatma Gandhi. Mereka berdua SEMINAL---hidupnya dipersembahkan bagi sesamanya yang tertindas penjajahan. Ki Hajar Dewantara punya visi Ing ngarsa sung tulada (pendidik itu teladan). Ing madya mangun karsa (pendidik itu pembaharu). Tut wuri handayani (pendidik itu motivator). Mahatma Gandhi tokoh dunia berparadigma sinergis. Dia menaklukkan musuh (Inggris) dengan memperlakukannya sebagai sahabat.

Apakah hobi Pak Guru di waktu luang?

Hobi saya di waktu luang olah raga di luar ruang (jungle trekking). Saya juga gemar membaca buku, menonton channel National Geographic Adventure, dan menghadiri undangan seminar dan pelatihan. Ketiganya tidak bisa lepas dari pekerjaan utama saya sebagai pendidik. Mengajar, bagi saya, merupakan  cara terbaik belajar.

Menurut Pak Guru apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari sekolah tempat bekerja? Sekolah tempat saya bekerja, SMA Kolese De Britto Yogyakarta, dikenal masyarakat luas sebagai sekolah yang unggul dalam pembentukan karakter para alumninya. De Britto mencetak calon-calon pemimpin pengabdi (servant leadership) yang kompeten, berhati nurani benar, dan berbela rasa. Di zaman digital ini tantangannya anak-anak kurang terlatih berpikir deskriptif sehingga kosa katanya terbatas, kurang detail, terlalu nge-pop, mudah menyerah, dan kurang argumentatif.

Bisa diceritakan secara singkat metode pembelajaran Pak Guru di kelas beserta sistem evaluasinya di akhir semester? Apakah ada ulangan tertulis dan pilihan ganda juga?

Metode pembelajaran yang saya terapkan Participant Centered Learning (PCL). Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Bukan lagi Fasilitator Centered Learning (FCL). Konsekuensinya saya sedikit mengalokasikan waktu buat mengajar. Siswa yang lebih banyak belajar. Guru mengajar dengan murid belajar itu dua aktivitas yang tidak selalu sejalan. Kalau saya terlalu banyak memboroskan waktu buat mengajar belum tentu murid saya belajar. Bisa jadi murid hanya melamun, ngantuk, dan ribut. Badan di kelas pikiran mereka mengembara ke mana-mana. Inilah kelemahan FCL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun