Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadikan Ratu Boko sebagai Wahana Wisata Budaya Spiritual

31 Agustus 2012   02:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:06 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngarso Dalem Hamengku Buwono X dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pun terus melestarikan model multikultur semacam ini hingga kini. Di sekitar Kraton, kita bisa menemukan Klenteng di Gondomanan, Gereja Kidul Loji, dan Masjid Agung Kauman. Bhinneka Tunggal Ika menjadi perekat persatuan antar sesama anak bangsa. Walau berbeda kita semua orang Indonesia.

13463802262135682733
13463802262135682733
Pahatan Wajah Raksasa, sumber foto: Dokumen Pribadi

Secara khusus, Kompleks Keraton Ratu Boko juga pernah digunakan oleh 2 penganut aliran yang berbeda. Awalnya memang sebagai Wihara Buddha, seperti tercatat dalam Prasasti Abhayagiri (792 M). Saat itu, para peneliti menemukan peninggalan berupa arca Dhyani Buddha dan stupika.

Kemudian peninggalan leluhur ini sempat dipakai pula sebagai kediaman Rakai Walaing Pu Kumbhayoni. Menurut keterangan yang terpahat dalam prasasti Pereng (862 M), beliau seorang pemuja Dewa Siwa. Selain itu, para arkeolog juga menemukan arca Ganesha dan Durga.

Artinya secara saintifik, DNA leluhur kita dan orang Indonesia memang inklusif. Perbedaan di kulit luar tak menghalangi sinergi esensi dalam diri. Di balik lapisan kulit ini, darah yang mengalir sama-sama berwarna merah dan tulang kita pun berwarna putih.

Para peneliti juga menemukan peninggalan keramik dari Dinasti Ming (abad 14-17) dan Dinsati Sung (abad 8-9) di sini. Sehingga kompleks kraton Ratu Boko ditempati relatif lama, kurang lebih 9 abad. Pembaca bisa menonton videonya di http://www.youtube.com/watch?v=FPZ0k0r6Djo. Sampai tulisan ini dibuat sudah dilihat 3.151 orang lebih dari pelbagai penjuru dunia.


Revitalisasi

1346380448326089325
1346380448326089325
Fondasi Bangunan, sumber foto: Dokumen Pribadi

Namun memang kini yang tersisa sebagian besar berupa fondasi. Sedangkan, bangunan utamanya sendiri telah tiada. Karena terbuat dari kayu dan tanah liat sehingga telah aus dimakan usia. Upaya pemugaran situs Ratu Boko sudah dimulai sejak tahun 1938-1973. Kemudian dilanjutkan pada 1990-2000-an.

Dalam konteks ini, Candi Ratu Boko harus menawarkan konsep wisata yang berbeda. Sehingga para wisman (wisatawan manacanegara) dan wisnu (wisatawan nusantara) berbondong-bondong datang ke sini.

Menurut Anand Krishna, ada 3 aspek utama dalam wisata. Yakni, ekosistem, budaya, dan keunikan lokal. Tantangannya ialah bagaimana mengembalikan Ratu Boko sebagai pusat pemujaan dan laku spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun