Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadikan Ratu Boko sebagai Wahana Wisata Budaya Spiritual

31 Agustus 2012   02:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:06 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1346379786754492985
1346379786754492985
Kolam Air Suci, sumber foto: Dokumen Pribadi

Selain itu terdapat pula Pendopo yang luas, Pekarangan rumput yang lapang, Sumur tempat air suci, Gua Pertapaan yang mistis, Kolam Pemandian keluarga raja, dan Keputren untuk permaisuri dan dayang-dayangnya. Hingga kini, sumber air suci masih dipakai saat perayaan hari raya umat Hindu.

Keunggulan Kraton Ratu Boko ialah letak geografisnya. Berada jauh di atas bukit dengan ketinggian 195.97 m dpl, sehingga seluas mata memandang terbentang  pemandangan alam yang  membuat lidah berdecak kagum. Semilir angin kian menambah kesejukan.

Di sisi utara, areal sawah hijau seperti karpet raksasa yang digelar. Kemudian sebagai latar belakang gunung Merapi bersanding mesra dengan Merbabu. Candi Prambanan dan Kalasan juga tampak begitu mungil dari sini. Sedangkan di sebelah timur, barisan perbukitan seribu berjajar dengan rapi. Di malam hari, temaram lampu-lampu kota Jogja juga mempercantik suasana.

Menurut pemandu wisata di sana, kawasan Ratu Boko juga disebut Abhayagiri Wihara.  Artinya bukit yang jauh dari bahaya. Pun diselimuti dengan kedamaian. Pada tahun 1790, Van Boecholtz menemukan peninggalan bersejarah ini.

1346380056822369332
1346380056822369332
Sisa-sisa Reruntuhan, sumber foto: Dokumen pribadi


Kemudian pada tahun 1915, FDK Bosch meneliti “Kraton van Ratoe Boko” secara lebih intensif. Istilah "Keraton" ternyata berasal dari kata Ka-Da-Tu-An. Artinya tempat istana para raja. Kata “Boko” sendiri sinonim dengan burung bangau.

Pada hemat penulis,  bisa jadi saat itu banyak burung bangau hinggap di sana. Tapi ini bisa juga merupakan metafor. Bangau sejenis dengan angsa. Spesies itu gemar terbang secara berkelompok. Mereka membentuk formasi seperti huruf V di angkasa. Tujuannya untuk mengurangi tekanan udara di atas sana. Sehingga bisa menghemat energi tatkala melanglang buana.

Selain itu, angsa juga merupakan simbol pencerahan. Menurut Anand Krishna (Paramhamsa Yogananda:1999) para guru spiritual juga direpresentasikan sebagai Angsa Agung yang membimbing jiwa kembali ke sangkar jati diri (sangkan paraning dumadi). Multikultur

"Holobis kuntul baris ayo dadi siji, nyebarake seni lan budi pekerti..." Terusan lirik lagu Jogja Hip-hop Foundation (JHF) ini kembali mengingatkan betapa para leluhur kita hidup rukun dan damai dalam kebinekaan. Ibarat burung kuntul (sejenis bangau) yang guyup dan bersatu terbang dalam satu formasi tadi.

Candi Ratu Boko berjarak 18 km ke arah timur dari pusat kota Yogyakarta. Di sepanjang jalan Solo tersebut ada banyak sekali candi. Mulai dari Candi Gebang, Candi Sambisari, Candi Kalasan, hingga Candi Sewu dan Candi Prambanan. Walaupun aneka warna coraknya tapi bisa hidup bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun