Menutup dengan Syukur
Pada akhirnya, hidup yang indah bukanlah hidup yang serba cukup, melainkan hidup yang serba disyukuri.
Saya bersyukur memiliki istri yang bijaksana, yang selalu bisa adil, yang tidak keberatan berbagi dengan orangtua saya, sebagaimana saya juga mendukungnya berbagi dengan orangtuanya. Saya bersyukur memiliki orangtua yang masih bisa saya bahagiakan dengan sederhana.
Dan saya percaya, selama kami menjaga kejujuran, komunikasi, dan keadilan, kasih sayang itu akan terus mengalir. Bukan hanya untuk kami, tetapi juga untuk anak-anak kami kelak.
Karena sejatinya, memberi dengan adil bukan hanya tentang uang. Itu adalah tentang menanam harmoni, menumbuhkan rasa hormat, dan merawat cinta agar tetap utuh.
Penutup
Dalam hidup berumah tangga, pertanyaan besar bukanlah "berapa banyak yang kita berikan," melainkan "apakah kita memberi dengan hati yang jernih."
Selama hati jernih, selama komunikasi terjaga, selama istri dan suami berjalan seiring, maka memberi kepada orangtua bukanlah beban, melainkan kebahagiaan yang suci.
Itulah seni untuk tetap adil memberi uang kepada orangtua: kejujuran, komunikasi, dan cinta yang tidak pernah lelah tumbuh.Moga bermanfaat***
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI