Baik OA pinggul maupun lutut memiliki faktor risiko yang serupa: usia lanjut, kelebihan berat badan, trauma sendi sebelumnya, kelainan bentuk anatomis, dan kecenderungan genetik. Namun, masing-masing juga memiliki faktor pemicu spesifik.
Osteoartritis Lutut (Knee OA):
Lebih sering terjadi pada wanita, terutama setelah menopause.
-
Obesitas sangat berperan karena meningkatkan tekanan pada sendi lutut.
Aktivitas berulang seperti jongkok atau mengangkat beban berat meningkatkan risiko.
Trauma lutut, seperti robekan ligamen atau meniskus, mempercepat degenerasi.
Osteoartritis Pinggul (Hip OA):
Lebih sering terjadi pada pria pada usia muda, tapi lebih merata pada usia tua.
Kelainan bentuk bawaan, seperti displasia pinggul, bisa menjadi penyebab.
Riwayat penyakit Legg-Calv-Perthes atau slipped capital femoral epiphysis pada masa anak-anak meningkatkan risiko.
Beban berat tetap berperan, tapi tidak sekuat pada lutut.