Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menerawang Kompasiana dari Mata Batin Gelandangan Virtual "Newbie"

4 November 2018   19:43 Diperbarui: 4 November 2018   19:44 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian duka, saya ber-Kompasiana dengan risiko dicerca teman seperguruan sebagai pendukung rezim. Padahal kan ... memang! Hahaha. Tidak juga, sih.

Prinsip saya, meski tuntunan Islam akan selalu saya junjung jauh di atas pengamalan Pancasila, mendukung segala upaya positif pemimpin bangsa merupakan kewajiban setiap manusia.

Karena, "adil sejak dalam pikiran" bukan hanya kutipan Bung Pram, melainkan juga perintah dalam Islam.

Maka, saya menganut definisi politik yang merujuk pada seni mengelola kepentingan publik dan mewujudkan tujuan bersama sebagai satu bangsa. Definisi politik menurut siapakah itu? Ya ... saya. Xixi~

Nah, karena duka yang sedemikian kurang pentingnya, ini sederet harapan saya terhadap kemajuan Kompasiana:

  • Perbaikan citra Kompasiana sebagai markas "satu kali lagi". Karena, tidak sepenuhnya benar seperti itu. Kompasiana juga cukup adil menayangkan artikel yang berisi kritik terhadap pemerintahan Jokowi, bahkan di artikel utama.

Yang terpenting, jika kamu ingin melontarkan suatu pesan, sampaikan dengan data dan fakta  pendukung. Apabila hanya sekadar suara sumbang, itu bukan kritikan, melainkan nyinyiran. Bisa-bisa, malah bikin malu kubu seberang.

Jadi, kumpulkan saja penulis-penulis cerdas dan lugas dari pihak oposisi, dan serbu Kompasiana. Pertanyaannya, mau atau tidak, meramaikan kunjungan dan menguntungkan media ini? Xixi~

  • Kita memiliki PUEBI dan KBBI yang digodok dengan susah payah oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB). Hargailah dengan menerapkan sebagian, jika sulit untuk mengamini seluruh aturan.

Misalnya, aturan kapitalisasi judul dan tulisan, penggunaan elipsis, menulis percakapan dengan benar, dan semacamnya.

  • Sebagai keluarga yang menopang Kompasiana, akan menyenangkan jika Kompasianer menjalin kebersamaan yang syahdu dalam wujud kumpulan esai, kumcer, atau omnibus.

Syudah, itu dulu saja. Saya memang tidak memiliki cukup harapan untuk disampaikan, karena sisanya telah berada dalam doa yang panjang.  Xixi~

Lagipula, jari saya sudah keriting mengetik penerawangan ini melalui smartphone. Cemilan cokodot juga sudah habis. Jadi, gelandangan virtual undur diri dulu.

Selamat 10 tahun, K!

Salam takzim untuk K-er di mana pun kalian berada. 

***

N. Setia Pertiwi

Cimahi, 04 November 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun