Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan Telah Usai, Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin untuk Semua Sahabat Kompasiana

16 April 2024   15:59 Diperbarui: 16 April 2024   16:01 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah Ramadan sudah berlalu, ditandai dengan adanya hari raya idul Fitri. Hari raya idul Fitri ini adalah suatu momen di mana masa-masa berkumpul sama sanak  saudara handai tolan beserta sahabat-sahabat lainnya, yang kadang-kadang tak pernah kita jumpai di hari-hari biasanya. Maka dengan adanya hari raya idul Fitri semuanya bisa bertatap muka atau bertemu langsung walau sebahagian hanya melalui video call saja 

Adanya idul Fitri adalah salah satu momen yang tak pernah bisa dilewatkan oleh umat muslim sedunia. Idul Fitri adalah hari raya besar bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Pada hari raya ini umat muslim yang berada di perantauan sebagian besar anak pulang ke kampung halamannya walau hanya untuk sekedar sungkeman kepada kedua orang tua. 

Tradisi mudik di saat hari raya idul Fitri sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa lagi dihilangkan di kalangan umat muslim terutama yang berada di Indonesia. Sejauh apapun mereka merantau, ketika hari raya idul Fitri sudah tiba, baik yang masih punya kedua orang tua, atau pun yang hanya tinggal sanak saudara saja, maka mereka yang ada di rantau akan bersiap-siap untuk melangkahkan kakinya pulang ke kampung halaman.

Berlebaran di perantauan dengan berlebaran di kampung halaman rasanya sangat berbeda sekali suasananya. Kalau lebaran di perantauan biasanya dirasakan sepi-sepi saja, karena tidak banyak orang yang akan berkunjung ke rumah kita ataupun sebaliknya. Akan tetapi ketika kita berlebaran di kampung halaman maka ada tradisi yang namanya mendo'a dari rumah ke rumah.

Yang mana segerombolan orang baik itu jamaah ataupun masyarakat biasa baik itu yang punya ikatan karib kerabat atau pun tidak maka dia akan datang berlebaran ke rumah kita bukan hanya sekedar makan kue akan tetapi ada tradisi makan bersama di rumah-rumah yang dikunjungi itu, setelah selesai makan maka salah satu dari mereka akan memimpin doa yang disampaikan untuk para orang-orang yang sudah meninggal terlebih dahulu dan juga untuk orang-orang yang masih ada di saat ini.

Walaupun makan hanya sekedar mengotorkan piring saja akan tetapi itu harus dilakukan sebagai penghormatan kepada tuan rumah yang sudah menghidangkan makanan kepada para tamu yang datang ke rumah. Tradisi seperti ini biasanya berlaku di daerah perkampungan yang ada di Sumatera Barat salah satunya di Kabupaten Lima puluh kota.

Akan tetapi di tempat lain kebanyakan lebaran itu hanya sekedar makan kue aja atau sekedar makan ketupat atau makan opor ayam ataupun makan sate dan lain-lain. Tradisi merendang itu juga adalah tradisi yang ada di Minangkabau. Yang mana dua atau tiga hari sebelum datangnya hari raya idul Fitri di rumah masing-masing penduduk itu sudah tercium bau rendang yang luar biasa. 

Kalau di kabupaten 50 kota itu biasanya ditambah dengan tradisi membuat dodol dari gula aren dan tepung ketan. Dodol ini sangat digemari oleh masyarakat yang ada di kabupaten 50 kota ataupun yang ada di luar kabupaten 50 kota untuk dijadikan oleh-oleh ataupun hidangan di saat para tamu datang ke rumah kita. 

Sampai hari ini tradisi itu telah menjadi tradisi yang turun tenurun kepada anak cucu orang-orang yang ada di kabupaten 50 kota. Jadi tidak usah heran ketika berkunjung ke rumah-rumah yang ada di Kabupaten Lima puluh kota itu yang tersedia bukan cuma kue-kue lebaran akan tetapi akan dihidangkan juga semacam dodol atau yang disebut dengan

 "gelamai."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun