Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Seni Memanen Air Hujan

9 Januari 2021   18:33 Diperbarui: 10 Januari 2021   04:18 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memanen air hujan (sumber:realestat.id foto: Istimewa)

Pada beberapa wilayah keberadaan situ/rawa juga sarana alami memanen air hujan. Memanen baik dari curahan langsung dan limpasan permukaan dari areal di sekitarnya.

Konservasi situ/rawa (dok pri)
Konservasi situ/rawa (dok pri)
Saya pernah menyajikan bentang alam Jabodetabek, dari Laut Jawa Utara hingga daerah bayang-bayang hujan. Betapa tebaran situ/rawa menjadi sarana memanen air hujab secara alami.

Namun sayang cukup banyak yang berubah fungsi menjadi pemukiman dengan model pengurukan. Penyempitan area menjadikan keterbatasan pemanenan dan air hujan mencari jalannya sendiri. Konservasi situ menjadi sesuatu yang perlu.

Silakan membaca: Jabodetabek Kawasan Seribu Rawa, Riwayatmu Kini

4. Membuat lubang resapan biopori

Kalau 3 model di atas belum menyentuh pembaca secara pribadi, karena tidak pernah memanen air hujan ataupun membuat embung, mari tengok pekarangan kita. Tempat tinggal kita bervariasi dari puluhan m2 hingga ribuan m2. Sebagian kita isi dengan bangunan tertutup, seberapa kita biarkan untuk melalukan air hujan memasuki lapisan bumi?

Hwaduh terlanjur saya semen sehingga tiada celah untuk memasukkan air hujan ke dalam bumi di pekarangan saya nih. Bagaimana kalau sebatas lubang resapan biopori (LRB)? Tidak luas loh cukup lubang berdiameter sekitar 10 cm dengan kedalaman sekitar 1m atau sekuatnya kita mengebor.

Lubang resapan biopori di pekarangan mini (dok pri)
Lubang resapan biopori di pekarangan mini (dok pri)
Lumayan loh memberi kesempatan sebagian air hujan merasuk ke bumi. Mengurangi limpasan permukaan yang akan mencari jalan aliran di permukaan tanah.

Pada saat musim kemarau, lubang bisa kita isi dengan limbah sayuran, potongan rumput jadilah wadah pengomposan yang dapat kita panen untuk pupuk.

Contoh LRB di taman umum (dok pri)
Contoh LRB di taman umum (dok pri)
Lah nanti pekarangan terlihat kurang cantik..... Siapa bilang, bagian atas LRB dapat kita pasang potongan pralon dan diberi penutup berlubang. Tersedia aneka motif penutup LRB. Bahkan menjadi elemen yang mempercantik taman meski pekarangan sangat sempit. Mari coba 1 atau 2 LRB pasti nagih menambah untuk memanen air hujan.

5. Membuat stupa es

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun