Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dr Soetomo, Penyelamat Budaya Keroncong

24 Januari 2016   15:27 Diperbarui: 24 Januari 2016   16:25 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokter dan istrinya ini lebih dahulu turun secara ikhlas menangani semuanya. Baginya yang penting meskipun sedikit ada yang diperbuat untuk berkontribusi terhadap negaranya. Pertama yang ia lakukan adalah mendirikan masjid di suatu daerah beserta pesantrennya. Lalu anak pesantrennya ada yang diambilnya dididik ikut dalam Graha Keroncong dan tenaga untuk kerjaannya.

Lalu ketika Gesang − pencipta lagu keroncong itu – sakit, dipelihara sampai akhir hayatnya. beberapa penulis lagu Keroncong di beri hadiah untuk menggembirakan hatinya. Sampai- sampai ada yang menyatakan belum pernah memegang uang sebanyak itu. Hal itu disyukuri sudah pernah memberikan kebahagiaan pada seseorang warga negara Indonesia yang berhak untuk berbahagia juga menikmati buah karyanya.

“Kalau tidak ada The Indonesian Keroncong yang jujur ini mungkin saya belum pernah mendapatkakan kejayaan dan kekayaan seperti itu.”

Legalah hati suami istri itu. Susah payahnya sudah diterima oleh seseorang dari hamba Allah itu. Dan sudah sampai betul dengan permainan bijak yang jujur dalam mengadakan lomba cipta lagu Keroncong yang diutarakan oleh salah satu pemenangnya. Dan seorang pengarang lagu keroncong.
Serta merta yang hadir ikut meneteskan air mata melihat suatu contoh dari perjalanan hidup dan perjuangan manusia yang memang selalu ada di dalam kehidupan ini.

Harapan dari Mimpi

Di dunia ini hanyalah tempat sementara. Senda gurau juga tempatnya di dunia ini. Namun pada hamba yang berfikir dan beriman pada Allah SWT, maka tidak ada sementara karena dunia kini akan berlanjut pada dunia sana yang abadi, tidak ada senda gurau lagi karena kenyataan semua perilaku yang ada di dunia ini sudah ada pencatatnya yang rapi yaitu Malaikat yang selalu menyertai kemanapun manusia itu pergi.

Sehingga manusia tidak perlu takut lagi untuk tidak diketahui perbuatan baiknya. Karena Allah dan Malaikat pasti tahu dan mendokumentasikan dengan baik.

Dra. Novi Saptina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun