Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dr Soetomo, Penyelamat Budaya Keroncong

24 Januari 2016   15:27 Diperbarui: 24 Januari 2016   16:25 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keyakinan Dokter ini akan musik keroncong adalah musik bangsa Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu yang menyatukan bangsa Indonesia dengan rasa kelembutan, kesantunan, kehalusan, dan keadaban Bangsa Indonesia adalah milik yang sah bangsa Indonesia.

Musik Keroncong memang terdengar mendayu−dayu, kalem, nyaman, dan menyejukkan hati itu mampu menampung dan menjadi saksi perjuangan Bangsa baik sebelum atau saat berlangsungnya dan sesudah perang kemerdekaan. Semua itu tercatat sampai saat ini peran musik keroncong dalam mengisi Sejarah Perjuangan Bangsa. Maka lagu lagu keroncong ikut serta aktif berperan memerdekakan Negara Indonesia.

Dokter ini juga berkoordinasi dengan pemerintah RI dalam menangkal hempasan bahwa Musik keroncong itu adalah musik asli Bangsa. Mendasari perjuangannya adalah UUD 45 pasal 32 yang isinya :

1. Negara memajukan kebudayaan nasiona Indonesia di tengah peradaban dunia dan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengemban nilai nilai budayanya.

2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Maka dengan bulat hati dia yakin Keroncong ini bisa menjadi salah satu alat pemersatu dan penegak Martabat Bangsa Indonesia.

Titiek Puspa

Titiek Puspa menjadi pilihan mitra dalam menjalankan misi penyelamat keroncong ini. Meskpun sudah diketahui Titik puspa bergerak dalam musik Pop, namun talenta dan kepribadian yang dewasa Titiek Puspa yang diketahui adalah benar- benar pecinta seni Indonesia dan mencintai negeri yang indah ini. Dia adalah penyanyi senior yang mengalami banyak dekade waktu pemerintahan. Jadi, Titik sudah akrab degan perjalanan sejarah bangsanya. Dan menjadi bagian di dalamnya terutama pada waktu itu memang dipilih sebagai penyanyi istana pada waktu pemerintahan presiden SOEKARNO

Operet titian karya Titik Puspa.yang dari jaman TVRI selalu tampil dalam malam lebaran yang selalu ditunggu tunggu oleh pemirsa dan sangat ngetop pada waktu itu yaitu jaman ORBA dan kini ketika Dr Soetomo berkiprah di musik keroncong Titik Puspa pun menjadi mitra dalam missi menyelamatkan Budaya Keroncong. Kesempatan ini digunakan oleh Titik Puspa menyanyikan lagu Pantang Mundur dan anak didiknya Duta Cinta menyanyikan beberapa lagu,menyemarakkan tampilan keroncong malam itu.

Titik Puspa menyatakan kekagumannya bahwa , Dokter Soetomo mengorban segalanya demi keroncong, ditambah oleh pernyataan Mohammad Satrio Soetomo yang menyatakan harapannya pada pemerintah agar memberikan dukungan baik moril maupun materiil terhadap tujuan yang luhur itu.
Maka dari itulah, Titik Puspa dimasukkan dalam jajaran meramaikan pertunjukan amal yang sarat dengan missi luhur bangsa itu.

Cita- Cita

Ketika sajak atau puisi yang berjudul " Cita- cita", dan " Keroncong Tidak Boleh Mati." di bacakan, dan kalau ingin diketahui, ya itulah sejatinya yang ada di dalam hati suami istri itu. Seorang dokter didampingi istrinya yang peduli dengan keadaan-keadaan yang menimpa bangsa Indonesia tanah air tercinta.
Mulai dari masalah masyarakat dengan kemiskinan yang tidak gampang hilang, masalah politik yang banyak bercabang- cabang, masalah budaya yang tarik ulur dengan masalah- masalah yang keadaan negara yang harus segera mendapatkan pencerahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun