Aku membasuh mukaku dengan sabun muka agar terlihat lebih fresh, menghilangkan kepenatan pekerjaanku hari ini. Lalu kupoleskan bedak tipis-tipis saja serta lipstik warna soft natural. Aku ingin terlihat natural. Ku semprotkan parfumku ke pergelangan tanganku dan ke leher serta tengkuk ku.Â
Baiklah...aku sudah lebih percaya diri sekarang. Jangan sampai aku memberikan kesan yang tidak baik karena aku mengeluarkan bau keringat efek kerja seharian. Aku akan bertemu dengan sosok yang selalu menggelitik pikiranku di malam hari. Bodohnya aku bersedia di jemput langsung pulang kerja. Harusnya tadi aku menolak agar aku sempat pulang untuk mandi dan berganti pakaian. Aah..sudah terlambat penyesalanku. Aku lihat jam tanganku, tinggal 10menit lagi waktuku untuk menata penampilanku dan juga hatiku yang sekarang nggak karuan rasanya.
Aku berjalan kembali ke meja kerjaku. Aku ambil tas ku dan memasukkan barang-barangku ke dalam tas. Dan aku beranjak menuju lift untuk turun ke bawah.
Baru saja kakiku melangkah keluar lift, ho ku berbunyi. Pak Chandra yang menelepon.
"Ya hallo Pak..."
"Wina...saya sudah di parkiran. Apa kamu sudah bisa pulang?"
"Ini saya baru keluar lift Pak. Saya menuju parkiran ya Pak"
Saat tiba di parkiran, aku melihat Pak Chandra di dalam mobil fortuner hitam dengan kaca pengemudi dibuka. Sehingga aku bisa langsung menemukannya.
Aku berjalan menghampirinya dengan jantung yang berasa mau lompat dari tempatnya. Bahkan aku merasa sedikit sesak nafas. Aku tarik nafas dalam-dalam berusaha menenangkan diriku sendiri.
Pak Chandra keluar dari mobilnya berjalan menuju pintu penumpang saat aku hampir sampai di mobilnya. Dan dia membuka kan pintu untukku.
"Silahkan masuk Wina.." Pak Chandra tersenyum.