Mohon tunggu...
Novi Jauhari
Novi Jauhari Mohon Tunggu... -

Hanya wanita biasa yang ingin berkarya lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Terbebaskan dari 5 Tahunku yang Kelam

15 Februari 2018   09:35 Diperbarui: 15 Februari 2018   09:57 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak Wina...  Kamu adalah wanita yang istimewa... Kamu berhasil menarik hati & pikiranku untuk terus membawamu dalam keseharianku. Dan aku ingin itu bukan hanya bayangmu. Aku ingin kita benar-benar saling mengenal."

Aku masih tak percaya semua ini terjadi. Rasanya mustahil... Seorang lelaki sempurna mau mempunyai hubungan lebih dengan wanita biasa sepertiku.

"Wina...aku tidak memaksamu untuk segera menjalin hubungan denganku. Tapi aku berharap, kamu mau membuka hatimu untukku. Cobalah untuk mengenalku lebih dalam. Sampai kamu merasa yakin padaku, yakin aku bisa menjadi pendamping hidupmu."

What?? Apa ini yang disebut dilamar?? Bagaimana bisa secepat ini??? Aku memang menyukainya, tapii...

"Chandra... Jujur aku memang menyukaimu... Aku terpesona melihatmu dari awal pertemuan kita. Tapi... Aku butuh waktu Chandra... Mungkin kamu sudah mendengar dari Hesti cerita tentangku dulu... Dan itu membuatku belum bisa..."

"Wina...aku akan mengobati lukamu. Aku akan menunggu sampai kamu siap. Dan yang perlu kamu tahu, aku serius Wina. Aku tidak main-main dengan mu." Chandra memotong perkataanku. Matanya, mimik mukanya terlihat sangat serius.

Angga...bagaimana dengan Angga?? Aku tiba-tiba teringat dirinya.

***

Sejak pertemuanku malam itu dengan Chandra, dia semakin sering membuatku terkejut dengan kejutan-kejutan darinya. Ternyata Chandra pria yang sangat romantis & dewasa.

Bunga & cokelat yang tiba-tiba ada di meja kerjaku. Makan siang yang dikirim secara tiba-tiba. Rekaman lagu-lagu romantis yang dimainkan dengan piano yang dikirim ke hp ku di malam hari untuk pengantar tidurku.

Dan masih banyak sekali tingkahnya yang memanjakan hatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun