"Winaa??" Chandra menepuk tanganku dan aku tersadar untuk kembali bernafas.
"Benarkah?? Benarkah semua yang kamu katakan Chandra?" aku melontarkan pertanyaan yang ada di otakku.
"Benar Wina... Kamu boleh tanya pada Hesti sahabatmu." Chandra tersenyum.
"Hesti?? Kalian saling kenal?"
"Aku sepupunya Hesti, Win... Memang masih sepupu jauh. Dan aku mencari tahu tentangmu lewat Hesti. Aku sudah mendengar banyak cerita tentangmu dari Hesti"
Ceritaa?? Apa saja yang sudah Hesti ceritakan tentangku? Bagaimana kalau keburukan-keburukanku juga dia ceritakan?? Dia yang tahu semua tentang diriku. Oohh tidakk... Bisa malu aku.
"Chandra...boleh aku tahu apa saja yang sudah kamu tahu dari Hesti?" aku bertanya berhati-hati.
"Semuanya Wina... Semua tentangmu... Dan kamu tahu, Hesti mendukungku untuk lebih mengenalmu" Chandra berkata sambil memegang lembut punggung tanganku.
"Kenapa Hesti tidak memberi tahuku?" aku terheran dengan tangan yang mematung, kubiarkan tangannya masih menempel di atas tanganku.Â
"Aku yang memintanya... Karena aku mau mengenalmu langsung Wina, aku mau kamu juga mengenalku secara langsung"
"Tapi Chandra... Bagaimana bisa... Ehm maksudku, apalah aku dibanding dirimu... Tak ada yang istimewa di diriku. Sedangkan kamu, semua yang ada di dirimu istimewa."