"Win, bisakah kamu ubah cara bicaramu? Saat ini kita tidak dalam urusan pekerjaan, jadi tidak perlu terlalu formal" Pak Chandra menatapku tajam.
Matanya...menusuk nusuk jantungku. Tampan sekali lelaki ini...Â
"Baik Pak..." aku masih saja kikuk.
Pak Chandra tertawa renyah. "Wina...itu masih formal Wina... Dan satu lagi, jangan panggil aku Pak... Setua itukah penampilanku di mata mu Win?"
"Tidaakk... Bukan begitu Pak... Eh.. Ehm... Maksud saya..." aku bingung melanjutkan ucapanku.
"Panggil aku Chandra, Wina... Tidak usah pake Pak, aku baru berusia 33tahun dan aku belum menikah" Chandra tersenyum hangat.
"Hmm begini Wina... Aku akan menjelaskan sesuatu padamu supaya kamu tidak bingung. Karena sekarang aku tahu kamu masih bingung dengan situasi ini, dan itu membuatmu tegang"
"Lebih tepatnya, aku akan membuka rahasiaku" Chandra berhenti berkata yang membuatku semakin tak mengerti.
"Rahasia?? Maksudnya??"
"Yaa...rahasiaku... Kalau sebenarnya aku sudah mencari tahu tentang dirimu sejak pertemuan pertama kita. Kalau sebenarnya aku sengaja untuk menjadi klien dari perusahaan tempatmu bekerja, yang kebetulan bidang bisnisku masih berkaitan dengan bidang yang di handle Pak Wilson."
Aku terbengong seketika, mematung, diam tak bergerak, tak berkata, tak bernafas.