Pelatarannya luas. Istananya juga besar. Istana yang berdiri di atas padang rumput kehijauan khas musim semi.Â
Beberapa orang juga di sana menikmati sore hari yang cerah itu. Nampaknya mereka penduduk lokal. Sekedar berjalan-jalan sore dengan pasangan, teman, dan juga anjing kesayangan mereka.
Tak banyak yang saya lakukan di Ljubljana Castle, selain hanya melihat-lihat dan duduk-duduk sebentar di area taman. Maklum, saya tipe pewisata yang mager (malas gerak), yang lebih suka menikmati liburan dengan bersantai saja meski hanya tidur siang di taman daripada berjalan kesana-kemari mencontreng daftar tempat-tempat yang harus dikunjungi sesuai rekomendasi internet.
Setelahnya, hari semakin gelap. Cahaya mentari pun mulai perlahan tenggelam dibalik bangunan-bangunan Kota Tua sore itu. Cahaya yang menghangatkan cuaca dingin di awal musim semi.Â
Di jembatan ini pula saya sempat mendengarkan alunan musik jalanan yang cukup merdu hingga membuat saya berlama-lama tak beranjak dari dekat jembatan, sekedar untuk mendengarkan musisi jalanan yang sedang bernyanyi di sana.
Setelahnya, saya masih memutuskan untuk terus berjalan, hingga akhirnya dua orang perempuan yang juga berkerudung menyapa saya. Dua perempuan kakak beradik asal Mesir, yang kebetulan sedang berlibur bersama.
Ini adalah pertemuan kedua saya dengan orang asing di Slovenia dengan percakapan yang hangat. Percakapan yang masih berlanjut bahkan hingga saat ini, karena kami masih terhubung dengan ponsel dan akun media sosial kami.