Mohon tunggu...
Novi Ernila
Novi Ernila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan UKM dan Permasalahannya

12 Mei 2018   12:40 Diperbarui: 12 Mei 2018   13:22 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pengembangan UKM & Permasalahannya Peranan Usaha Kecil dan Menengah Sri wahyuningsih (Perana UKM dalam perekonomian indonesia) menyatakan bahwaUKM (Usaha Kecil Mevnengah) merupakan kegiatan usaha yang banyak diminati setelah terjadinya krisis ekonomi yang berdampak pada PHK pada perusahaan-perusahaan besar. 

Helena Tatcher Pakpahan (2014) menyatakan bahwa peran usaha kecil dan Menengah (UKM) dalam perekonomian indonesia sudah diakui masyarakat luas.Daerah yang memiliki jaringan yang kuat pada usaha kecilnya akan berhasil dalam persaingan industri dipasar Domestik dan Global.

Pemerintah daerah sudah mengetahui sejak awal peran UKM dalam perekonomian daerah masing-masing. Tantangan yang dihadapi setiap daerah adalah penyiapan lapangan kerja karena pertambahan angkatan kerja begitu pesat.Hal ini bisa dilihat dari tingkat pengangguran yang cukup tinggi di hampir semua daerah.

Peranan UKM dirasakan begitu penting karena sektor ini tidak hanya sebagai sumber mata pencaharian, tetapi jugak menyediakan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat dengan tingkat pengetahuan dan keterampilannya yang rendah. UKM dasarnya dapat melakukan transaksi dengan pelaku ekonomi dari mana saja, baik sesama UKM, usaha besar, dan dapat menggalang kerjasama internasional. UKM sangat berperan memenuhi sebagian besar kebutuhan hidup masyarakat. 

Pada saat yang sama UKM memberi kontribusi terhadap ekspor suatu negara. Dalam hal ini UKM berperan sebagai distributor sekaligus pangsa bagi berbagai produk yang dihasilkan usaha besar. Untuk produk kunsumsi tertentu seperti mieinstan dan kosmetik, UKM adalah pasar utama yang mencapai pangsa 91 persen. 

Gambaran tentang kondisi UKM di indonesia juga ada sekitar 40 juta pelaku usaha di indonesia yang terdiri dari 39 juta pelaku usaha mikro, 640 ribu pelaku unit usaha kecil, 70 ribu pelaku usaha menengah dan 11 ribu pelaku usaha besar. 

Di antara usaha mikro tersebut, 39 persen di antaranya merupakan usaha tani dan usaha lain yang terkait dengan pertanian, termasuk petani penyekap,penyewa, dan petani gurem. Dengan demikian jelas bahwa mikro merupakan pelaku utama usaha dominan di indonesia dan usaha mikro pertanian merupakan porsi terbesar. Seperti telah diungkapkan di atas UKM membuka kesempatan kerja sehingga membantu daerah bersangkutan mengatasi pengangguran. 

Pengalaman Indonesia selama ini menunjukkan bahwa UKM dan usaha mikro menyediakan 97 persen kesempatan kerja. Pengembangan UKM UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha indonesia. 

Dilihat dari perkembangannya yang signifikan peran UKM juga sebagai penyumbang PDB terbesar diindonesia. Pada tahun 2007 hingga tahun 2012 menunjukan peningkatan jumlah PDB UKM dari Rp 2,107,868.10 menjadi Rp 4,869,568.10 milyar. Hal tersebut menunjukan bagaimana peran UKM sangat dominan dalam pertumbuhan ekonomi indonesia. Sehingga dapat memacu pada arah menuju UKM yang lebih baik dalam hal ekonomi dan pemberdayaan nya. 

UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar " hampir semua usaha besar berawal dari UKM ". UKM harus terus ditingkatkan dan aktif agar tetap maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika UKM tidak ada di indonesia, indonsia tidak maju dan berkembang, berkembangnya UKM diindonesia dipacu oleh langkah-langkah yang semata-mata tidak merupakan langkah yang harus diambil oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab dari pemerintah itu sendiri.

UKM juga didukung oleh sektor perbankan yang sangat penting terutama dalam hal pendanaan seperti peminjaman. khususnya dalam hal modal apalagi merupakan investor dari dalam atau luar negri tidak dapat kita lupakan, karena itu merupakan pemacu supaya UKM dapat menambah peluang lebih bagus.

 Ada juga 3 hal masalah yang membuat UKM jadi pembicaraan diseminar yaitu pasar, modal dan teknologi . dan terdapat juga hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan UKM yaitu: kondisi kerja, promosi usaha baru, alses informasi, akses pembicaraan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM. 

Dalam pengembangan UKM juga terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendah nya tingkat UKM yaitu penguasaan teknologi dan kemampuan wirausaha. Terdapat ciri-ciri dari sendiri dari perusahaan kecil dan menengah secara umum sebagai berikut : Manajemennya berdiri sendiri, dalam arti pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM. Modal disediakan oleh seorang pemilik modal. Operasi UKM juga memiliki orientasi dari luar dan dalam negri. 

Ukuran perusahaan kecil menengah tidak juga memiliki kekuatan maupun kelemahan dalam hal ekonomi. Selain ciri-ciri juga terdapat kekuatan dan kelemahan dalam UKM seperti yang sudah dibahas diatas: Kekuatan : Kebebasan untuk bertindak Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat Ikut peran serta dalam melakukan usaha atau tindakan Kelemahan : Modal dalam pengembangan terbatas Sulit untuk mendapatkan karyawan Relatif lemah dalam hal spesialis dalam pengembangan UKM ada beberapa faktor penentu keberhasilan usaha adalah: Kemapuan mengembangkan dan mengimplementasikan rencana perusahaan, baik jangka pendek maupun panjang Kapabilitas dan kompotensi manajemen. Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan modal untuk menjalankan usaha. 

Ditengah krisis global yang melanda dunia tahun 2008-2009, indonesia menjadi salah satu negara korban krisis global, walaupun kita telah belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa sektor UKM dalam menghadapi era krisis global yaitu: Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan UKM dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. 

Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum dipunyai status badan hukum. Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum dipunyainya status badan hukum. Masalah utama yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja adalah tidak terampil dan mahalnya biasa tenaga kerja. Regenerasi perajin dan pekerja terampil relatif lambat. 

Dalam bidang pemasaran,masalahnya terkait dengan banyaknya pesaing yang bergerak dalam industri yang sama, relatif minimnya kemampuan bahasa asing sebagai suatu hambatan dalam melakukan negosiasi dan penetrasi pasar diluar negri. Dan salah satu langkah strategis untuk mengamankan UKM dari ancaman dan tantangan krisis global adalah dengan melakukan penguatan pada multi aspek. 

Beberapa kewirausahaan dalam mengatasi tantangan di UKM adalah: Memiliki daya pikir kreatif Bertindak inovatif Berani mengambil resiko, dan menyesuaikan profil resiko serta mengetahui resiko dan manfaat dari suatu bisnis. Memang cukup berat tantangan yang dihadapi untuk memperkuat struktur perekonomian nasional. Pembinaan pengusaha menengah. 

Namun disadari pula bahwa pengembangan usaha kecil menjadi pengusaha menengah. Namun disadari pula bahwa pengembangan usaha kecil menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan, keterampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. lemahnya kemampuan manajerial dan sumber daya manusia ini mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik. 

Pemberdayaan usaha kecil menengah merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dri sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingakat kemiskinan. Dengan demikian upaya untuk memberdayakan UKM harus terencana, sistem matis dan menyeluruh baik pada tataran makro, meso dan mikro yang meliputi,

(1) pencipta iklim usaha dalam ranka membuka kesempatan berusaha seluas luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai adanya efisiensi ekonomi;

(2) pengembangan sistem pendukung hukum usaha bagi UKM untuk meningkatkan akses kepada sumber daya produktif sehinga dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal; 

(3) pengembangan kewirausahaan dan keungulan kompetitif UKM; 

(4) pemberdayaan usaha sekala mikro, terutama yang masih berstatus kluarga miskin. Perkembangan peran UKM yang besar ditunjukan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan Nasional dan penyediaan lapangan kerja. Perkembangan UKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. 

Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal dan masalah eksternal. Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa : Usaha Kecil Menengah (UKM) indonesia telah membuktikan perannyan sebagai kontributor pertumbuhan ekonomi indonesia, dengan membuktikan diri secara historis tahan terhadap krisis Setidaknya ada 7 tantangan yang dihadapi oleh UKM dalam krisis finansial global yang dapat mengancam daya saing dan operasional UKM. 

Aspek kewirausahaan dapat berperan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi UKM, yaitu bagaimana UKM harus dapat bertindak inovatif, berfikir kreatif dan mengambil resiko. 

Permasalahan dan penyebab kegagalan dari Usaha Kecil Menengah. Sulistyo (Pengembangan usaha kecil dan menengah dengan basis ekonomi kerakyatan) menyatakan bahwa secara umum permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar contoh nya UKM di kabupaten malang adalah sebagai berikut : Masalah faktor internal UKM Kurangnya permodalan Modal sebagai faktor utama yang amat diperlukan dalam pengembangan suatu untuk unit usaha. 

Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Terbatas. UKM di kabupaten Malang sebagian besar sebagai usaha kecil yang tumbuh dalam secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun menurun. Lemahnya Jaringan Usaha Dan Penetrasi Pasar. Rata-rata UKM yang ada diKabupaten Malang merupakan unit usaha keluarga. 

Masalah Faktor Eksternal Iklim Usaha Masih Belum Sepenuhnya Kondusif Kondisi iklim usaha di Kabupaten Malang sangat tergantung dari kebijakan pemerintah untuk menumbuh kembangan UKM. Masalah Keterbatasan Sarana dan Prasarana Usaha Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Implikasi Adanya Otonomi Daerah Implikasi Adanya Sistem Perdangan Bebas Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa dengan di berlakukan AFTA tahun 2003 dan APEC tahun 2020 yang akan berdampak sangat luas terhadap UKM untuk ikut bersaing dalam perdangan bebas. 

Sifat Produk Dengan Life Time Pendek Sebagian besar produk-produk di Kabupaten Malang memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai produk-produk fashion dan kerajinan dengan Life Time yang pendek . 

Terbatasnya Akses Pasar Pada umumnya jangkauan akses pasar yang dapat dijangkau oleh para UKM terutama di Kabupaten Malang sangat terbatas dan ini akan berakibatkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik dipasar Nasional maupun Internasional.

 Yonge L.V.Sihombing (2014) menyatakan bahwa Kegagalan usaha kecil dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini: Ketidakmampuan Manajemen, Kurang pengalaman Lemahnya kendali keuangan Gagal mengembangkan perencanaan strategis Pertumbuhan yang tak terkendali Lokasi usaha yang buruk Dalam permasalahan diatas dapat di klasifikasi menjadi 5 aspek: Permodalan Pemasaran usaha kecil umumnya kendala modal usaha, padahal skim kredit untuk usaha ini cukup banyak.

Tetapi karena pihak perbankan memberikan persyaratan tetap dalam pemberian kredit, sehingga suliy bagi usaha kecil untuk memenuhinya. Dilain pihak juga pihak perbankan menyalurkan kredit berdasarkan kehati-hatian, agar kredit yang disalurkan tidak macet. Kendala dalam pengajuan kredit baik itu pengajuan pinjaman dari bank atau lembaga non bank adalah para pengusaha kecil agar segera dapat segera menyusun proposal untuk pengajuan kredit atau dana bergulir dari pemerintah atau pengusaha swasta. Hal ini telah banyak dilakukan oleh para pembina dan konsultan pendamping. 

Pemasaran Kendala lain yang dihadapi oleh UKM adalah pemasaran produk yang ditawarkan hanya bersifat lokal. Jika ada permintaan yang lebih banyak tidak dapat memenuhinya karena keterbatasan modal. Hal ini dapat difasilitasi dengan agribinis atau agroindustri, atau dengan cara mencari peluang pasar lokal maupun eksport. 

Teknologi Kendala lainya yang menjadi faktor penghambat yang tidak dirasakan oleh pelaku UKM adalah kewirausahaan kendala ini sebagai kelemahan internal yang hanya dapat diobservasi oleh pembina ekonomi dan para pengamat dan pendukung UKM. Dalam hal ini berkaitan dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah dan perwatakan pribadi yang terbentuk dalam proses belajar dari pengalaman. kreatifitas dan inovasi sering terbentuk pada mereka yang perpengalaman menekunin bidang usahanya. 

Pada umumnya hal itu dapat membuat kerajinan dalam bidang wirausaha dapat menentukan para pengrajin memiliki jiwa seni. Sumber Daya Manusia Kendala ini terungkap dari para pengusaha bordir di kawalu Tasikmalaya yang memanfaatkan peluang untuk penguatan pasar produk-produk. UKM juga ditantang dalam pengunaan teknologi salah satunya adalah dengan pengunaan sistem komputer untuk menghasilkan produk bordir yang dapat dirancang sesuai selera konsumen yang dalam waktu lebih cepat menghasilkan produk itu yang terjamin kwalitasnya dan kerapihannya. 

Manajemen Usaha Kelemahan yang terjadi dalam manajemen usaha ini karena kurang mampu mengelola potensi diri. Kebanyakan yang memasuki dunia bisnis, namun tak mampu mengukur dirinya sendiri. 

Keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada banyak orang lain sebagai hasil kinerja. Oleh karena itu jika sudah berani masuk dalam kompetisi bisnis, maka penting untuk mengelola usaga dengan baik, harus fokus dan tidak setengah tengah. Jika memulai usaha baru maka harus dibayangkan kegagalan, tetapi merupakan sisi lain dari keberhasilan. 

Karakteristik UKM Dr.tambunan TH Tulus (2009) menyatakan bahwa UKM memiliki karakteristik yang cukup berbeda dengan usaha besar lain, yaitu sebagai berikut : Sebagian besar UKM dimiliki oleh perseorangan Modal relatif kecil Keuangan perusahaan menjadi satu dengan keuangan pemilik Sering terjadi transaksi dengan pemilik Selain hal-hal di atas UKM juga memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan jenis usaha besar,termasuk karakteristik yang membedakan usaha mikro usaha kecil dan usaha menengah sendiri. 

Berdasarkan data BPS (2006) dikutip oleh tambunan (2009) diketahui bahwa dari segi tenaga kerja, lebih dari sepertiga UKM dikelolah oleh tenaga kerja berusia di atas 45 tahun dan hanya sekitar 5,2 persen pengusaha UKM yang berumur dibawah 25 tahun. Tambunan(2009) juga mengungkapkan bahwa tenaga kerja yang diperlukan oleh industri kecil tidak menuntut pendidikan formal yang tinggi sebagian besar tenaga kerja yang diperlukan oleh industri ini didasarkan atas pengalaman yang terkait dengan faktor historis. 

Tambunan(2009) melanjutkan bahwa struktur pengusaha menurut tingkat pendidikan formal memberi pesan adanya hubungan positif. Selain itu ada juga 3 sektor yang mendoninasi lapangan pekerjaan dan banyak dikerjakan oleh tenaga kerja lokal. Diantaranya sektor jasa 53,16 persen, sektor pertanian 34,85 persen, dan sisanya dari sektor industri 11,99 persen. Demikian pembahasan ini kami sampaikan kepada para pembaca, semoga dapat menambah wawasan. STAI SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH BINJAI PRODI : PERBANKAN SYARIAH NAMA : IRMAYANI KETRIN KRISMONIKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun