Selama ini Kelurahan Argasoka, Banjarnegara dikenal sebagai desa Sentra Tempe. Ciri khas tempe Argasoka adalah dibungkus dengan daun nyangkuh. Dalam sehari produsen tempe dapat memproduksi sekitar 50 kg tempe. Selama masa pandemi beberapa produsen tempe mengeluhkan penurunan omset.Â
Tim Wira Desa HMPS Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah, kembali menggelar kegiatan pemberdayaan produsen tempe desa argasoka yaitu pelatihan pembuatan inovasi produk baru seperti keripik tempe dan kering tempe Bersama ibu- ibu produsen tempe di Kelurahan Argasoka pada 10/10/2021.
Ketua Tim Muhamad Ariesta Prabowo menyampaikan harapannya dalam acara pelatihan ini dapat meningkatkan semangat dalam berinovasi produk dan meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya desa argasoka
"Adanya pelatihan pembuatan produk inovasi olahan tempe (keripik tempe dan kering tempe) harapannya masyarakat dapat meneruskan usaha ini dan dapat mengembangkan inovasinya lebih jauh lagi" katanya
Ibu Surinah, Ketua produsen tempe di dalam acara pelatihan Menyampaikan proses pembuatan kripik tempe yang renyah dan kering tempe yang gurih dengan bahan dasar tepung mocafÂ
"Proses penggorengan keripik tempe ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan produk yang renyah dan perlu menambahkan bumbu -bumbu lain agar rasa dari kering tempe enak dan gurih." katanya.
Sementara itu, Ibu Bingah, salah satu produsen keripik tempe menyampaikan harapan kedepannya pasca dari acara pelatihan
 "Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memajukan kembali pemasaran keripik tempe dan kering tempe yang dulu pernah berproduksi tetapi sudah berhenti." Katanya
Tak sampai disitu, para produsen tempe juga telah menerima arahan pembuatan kemasan agar lebih menarik konsumen dan pemasaran, tim kami menggunakan dua platform pemasaran yaitu secara online dan offline. Platform online meliputi Tokopedia, Shopee, dan Facebook. Sedangkan platform offline dijual di beberapa kedai terdekat yang terdapat di Argasoka,Tandasnya (nov)