Membaca judul tulisan ini, aku ngga maksud memuji diri sendiri lho, ya. Bisa-bisa aku dikirimin gambar pula sama Ayah Tuah. Itu lho.. beliau suka tiba-tiba kirim gambar monyet yang lagi nyengir di kaca, kalau dengar ada orang yang narsis.
Kenapa tulisan ini kumasukkan di kategori humor? Karena, aku ngga kepingin tulisan ini jadi AU. Hahah, pede gilakk!
Menurut legenda bola, Aki Hensa, bahwa tulisan humor tidak akan pernah menjadi AU (kecuali Novia yang jadi tim adminnya, mungkin dalam seminggu artikel humor bisa 7x jadi AU).
Karena keseringan baca tulisan humor yang mulia Engkong Felix, aku merasa kalau diriku ini jadi semakin gila. Kalau tulisan humorku yang lalu sering diberi rating BERMANFAAT, semoga tulisan ini pun "semakin bermanfaat" pula. Entah bermanfaat karena bisa bikin ngakak guling-guling atau karena apa, cuma pembaca dan Tuhan yang tahu.
Tunggu, tahun ini bakalan ada nominasi kompasianer terlawak ngga sih? Ibu pejabat kehutanan, Indah Novita Dewi pernah mengusulkan dalam artikelnya. Tapi entahlah, admin K menerima usul tersebut atau ngga. Kalau diterima, aku bakal bikin tim sukses buat menangin Engkong biar jadi yang terlawak.
Sudah dulu bahas yang itu. Sekarang aku mau membagikan rahasia... (rahasia kok dibagikan?!) Rahasia cantik alami ala saya. Setuju kan, aku cantik? Ya moso aku ganteng? Yang benar saja!
Jadi begini ceritanya, waktu itu sekira kelas 4 SD, sepulang sekolah aku iseng nyomot lauk dalam tudung saji di rumahku (iya lah, moso rumah tetangga). Maklum, tampilannya menggoda. Warna khas cabe membungkus tampilan lauk tersebut. Kebetulan sejak kecil, aku ini sudah doyan makan pedas.
Ternyata, lauk yang kucomot itu ueenaak sekali rasanya. Langsung kuambil nasi, tanpa bertanya pada si mamak yang lagi fokus dengan kegiatannya. Ngga lama, karena melihat piringku sudah kosong, si mamak tanya, "Lho, kau sudah makan? Makan pakai apa?"
Kubilang, "Itu Mak, kentang balado yang Mamak masak."
"Eh, kentang? Mana kentang? Aku ngga masak kentang. Itu jengkol yang disambalin!"