"Cinta, kapan kita bisa ngopi bareng?"
Biar kuseduhkan kopi terbaik untukmu
Kau tak perlu mengecap manisnya kopiku
Sebab kutahu, hatimu telah teramat manis
Aku tak paham tentang kita
Namun ku yakin, kita itu aku dan kau
Mungkin hanya perlu tambahan waktu
Entah sampai kapan, biarkan takdir yang mengurai rindu
Senyapku diam, membisu dalam langit
Kita di hari nanti, seperti sore kala itu
Menikmati melodi gerimis yang terulang
Bersama dua cangkir kopi di tengah kita
Hangat dan aromanya menjadi saksi, ketika mataku hanya menatap matamu, hanya kau satu-satunya
Jakarta, 26 Februari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI