Pernah terpikir ngga, kenapa kamu harus marah ketika teman kamu tiba-tiba nyebut nama orang tua kamu?
Apakah kamu merasa temanmu kurang ajar, atau kamu malu karena nama orang tuamu ngga keren, atau ada alasan lainnya kenapa kamu harus marah?
Tren main kata-kataan nama orang tua di kalangan anak sekolah, ternyata memang sudah berlangsung lama banget lho. Kata nyokap, beliau yang termasuk generasi X, juga pernah mengalami masa-masa ini.
Dan karena ini hal yang sensitif, pastinya tiap anak punya alasan kenapa dia harus marah ketika nama orang tuanya disebut, apalagi jika sampai didengar oleh teman-teman yang lain.
Tapi, jujur aku pribadi sampai sekarang ngga tahu kenapa mesti marah. Karena, dari zamannya SD, setiap kali dikatain nama bokap atau nyokap, aku memang ngga pernah bisa marah. Yang ada malah ketawa, dan ngebales. Ya, kalau ngebales sih pasti. Biar adil dong!
Cuma, ketika teman kita tahu nama orang tua kita, sedangkan kita ngga tahu nama orang tua dia, pasti timbul rasa kesal dan selanjutnya berusaha untuk cari tahu supaya bisa cepat ngebales dia.
Memang apa sih sebenarnya, tujuan dari kata-kataan nama orang tua itu? Setelah aku tanyain ke Mbah Google, Mbak AI, dan Mbak-mbak yang lainnya, jawabannya ya.. cuma untuk bercanda, godain teman, bikin dia kesal, dan berujung pada interaksi saling membalas, sehingga dapat menguji batas kesabaran dalam pergaulan, terutama dengan teman sebaya.
Tapi, jadinya memang bercanda yang rada keterlaluan sih, karena sudah membawa-bawa hal yang sensitif. Dan pastinya, setiap anak punya kontrol emosi yang berbeda dalam menyikapi bercandaan ini.
Terkadang anak-anak ngga sadar kalau bercandanya itu bisa membuat temannya tersinggung, atau sakit hati. Karena apa yang menurut kita "biasa saja" bisa jadi sudah dianggap "keterlaluan" oleh teman yang lain.
Oleh karena itu, penting dalam pergaulan untuk saling menghormati dan menjaga perasaan teman. Meski faktanya, paling enak memang berteman dengan teman yang ngga gampang tersinggung. Yang setiap dikatain sama temannya, cuma masuk kuping kanan keluar kuping kiri, ngga pakai nemplok dulu di hati.