Diandra sudah lama membuka praktik di rumahnya. Namun karena belakangan ini sepi pasien, maka gadis itu mencoba peruntungannya lewat media online.
"Programmer Mimpi, Menerima Pesanan Segala Jenis Mimpi Indah. Ada harga ada kualitas. Hubungi nomor berikut untuk info selengkapnya." Diandra pun mengakhiri kalimat iklan itu dengan mencantumkan nomor whatsappnya.
Baru beberapa menit ia mengunggah iklannya, tanggapan beragam telah bermunculan. Sayangnya kebanyakan warganet menduga bahwa kalimat itu hanya sekedar candaan.
Tapi di hari berikutnya, seorang pasien yang pernah ditanganinya tak sengaja membaca iklan itu. Lantas pasien itu ikut berkomentar dan memberi pembelaannya untuk Diandra.
"Saya mau dong, gimana caranya?"
"Itu serius? Satu mimpi berapa harganya?"
"Kakak cenayang ya?"
Begitulah kebiasaan warga republik konoha, yang senang berkomentar sana-sini. Dari sekian banyak komentar, beberapa di antaranya serius ingin menggunakan jasa Diandra dan telah menghubunginya lewat whatsapp.
Salah satunya hari ini, Diandra telah sepakat untuk bertemu dengan seorang pasien barunya yang bernama Hendry. Mereka janji bertemu di sebuah kedai kopi.
"Syarat tergantung mimpi yang diminta. Yang jelas, konten mimpinya ngga boleh mengandung pornografi."
