Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pacarku Barongsai

31 Maret 2024   20:10 Diperbarui: 31 Maret 2024   20:16 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://www.suaramerdeka.com/hiburan/pr-042455224/

Teduhnya langit Jakarta pada hari Minggu sore itu telah menawan hati para makhluk bumi. Di tengah kawasan legendaris Pasar Baru, Jakarta Pusat ketika itu tampak kerumunan orang tengah asyik menikmati suguhan atraksi memukau dari klub barongsai "Kopi Liong Bulan".

Begitupun dengan Sabita dan sahabat sekantornya, Rosma yang tak kalah terpukau. Sesekali keduanya tertawa menyaksikan atraksi pemain barongsainya yang sungguh lincah. Meliuk-liuk seirama alunan musik pengiringnya.

"Itu Ros, singa yang warna kuning lincah banget ya! Paling heboh di antara yang lain."

"Singa? Naga kaleee...!"

"Singa, Ros! Tapi bentuknya emang kayak naga."


"Ya emang naga, Ta!

"Ah, terserah lah!"

Pertunjukan atraksi pun telah usai, Sabita yang merasa penasaran masih terus memandangi ke mana perginya naga kuning itu. Berharap dapat melihat wujud asli yang tersembunyi di balik kostumnya.

"Wah, cakep banget Ros..." sambil menepuk bahu Rosma, Sabita mengarahkan pandangan sahabatnya itu ke pinggir seberang sana.

"Oh iya, Ta! Udah atraksinya paling keren, cakep pula orangnya."

Bersamaan dengan kalimat itu, tampaklah banyak pengunjung yang mulai menghampiri si naga kuning untuk berfoto bersama. Terutama para pengunjung wanita yang menyadari keelokan rupa asli si naga kuning.

"Makasih ya Mas..." ucap Sabita saat dirinya dan Rosma telah berhasil mengambil foto mereka bertiga.

"Teman saya ngefans nih, boleh tau namanya Mas?" seloroh Rosma yang terkenal suka ceplas-ceplos.

"Nama saya Ismail. Panggil aja Ma'il. Anak betawi asli." senyumnya mengembang kepada Sabita. Dan itu sukses merontokkan hati Sabita yang balas tersenyum malu, manisnya khas gadis Jawa.

Sayangnya, Ismail keburu dipanggil oleh pembina timnya sehingga mereka tak sempat lagi berbincang banyak, apalagi bertukar nomor ponsel.

Seorang lelaki berkaus hitam yang memeluk kepala naga merah di kedua tangannya, tiba-tiba memotong langkah Sabita dan Rosma.

"Hai cantik, makasih ya udah nonton pertunjukan tadi." ucapnya dengan pandangan yang fokus pada Sabita.

"Oh... hahaha iya iya, sama-sama. Yang nonton kan, juga banyak."

"Ah... iya betul. Boleh kenalan?" tanyanya to the point.

Sabita terdiam, gadis itu termangu sekian detik hingga Rosma menyikut lengannya. Tersadar, Sabita menjawab pertanyaan lelaki itu sehingga keduanya pun berkenalan.

Satu tahun berlalu, bagai seribu musim telah singgah di relung hati Sabita. Bayangan Ismail telah terhempas, berganti dengan Budiman yang nyata di depan mata, di sampingnya.

Budiman, si kepala naga merah telah sukses merebut hati Sabita dari naga kuning. Lagi pula waktu dulu Sabita berkenalan dengan Ismail, sebenarnya Ismail belum lama menikah.

Berkat kejahilan sahabatnya, Rosmalia Gultom yang memberikan nomor ponsel Sabita kepada Budi maka keduanya pun dapat berkomunikasi. Sabita juga sempat patah hati saat mengetahui perihal Ismail dari Budi.

Namun akhirnya Sabita memutuskan untuk membuka hati sepenuhnya, menyambut kehadiran Budiman. Lelaki putih bermata sipit itu selalu memperlakukan Sabita layaknya ratu di kerajaan cintanya.

Meski memiliki pekerjaan lain, Budiman tetap aktif dalam kegiatan bersama klub barongsainya. Semua hal yang melekat dalam diri Budiman, telah membuat Sabita begitu mengagumi sosoknya. Ia selalu bangga tiap kali mengatakan pada semua orang, bahwa pacarnya barongsai.

Namun, apakah perbedaan keyakinan di antara keduanya kelak akan menjadi sebuah batu sandungan di kemudian hari? Entahlah. Biarkan semesta yang berbicara pada Tuhan.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun