Mohon tunggu...
Novia Nurhayati
Novia Nurhayati Mohon Tunggu... Bio-Sastra

Alumni Jurusan Pendidikan Biologi di UIN JKT yang suka banget sama sastra :) Bukan penulis profesional, tapi sudah memiliki 5 buku terbit dan menjadi kontributor Puisi dan Cerpen di beberapa Event Lomba Nasional.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Kisah Mistis Menembus Jalan di Luar Nalar

5 Desember 2024   08:27 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:15 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bertanya kepada mereka semua "Siapa yang lagi haid ?"

Hampir semua menggeleng dan menjawab tidak ada. Baiklah, ketika dirasa sudah aman kami kembali melanjutkan perjalanan. Itu sekitar pukul 03.00.

Sosok pocong di kebun pisang pinggir jalan

Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan dan melewati banyak pohon pisang di pinggir jalan, dan betap kagetnya kami. Ternyata, disana adalah habitat pocong ? Kami, tetap bersikap bodo amat dan melanjutkan perjalanan terus sampai ke Sawarna.

Baiklah, ini apalagi ? Perjalanan kami benar-benar diperlihatkan oleh berbagai macam makhluk astral yang benar-benar bisa kami lihat semua. Tidak hanya saya, yang memang sudah biasa melihat makhluk seperti itu, tapi teman-teman dan pacar saya juga bisa melihat makhluk tersebut.

Tepatnya, pukul 04.00 pagi kami sampai di Sawarna dan kami beristirahat. Kami tidak menginap karena saat itu saya harus mengejar waktu untuk pulang ke tanggerang dan bekerja. Sore harinya saya dan pacar saya memutuskan untuk pulang duluan. Ada hal yang membuat kami begitu kaget!

ternyata, ketika sampai di Villa, si R memberitahu bahwa pacarnya sedang haid. Pantas, saja beberapa sosok mengikuti kami ketika diperjalanan karena tertarik dengan si A.

Jalan pulang dari Sawarna ke Pelabuhan Ratu yang hanya 45 menit

Di perjalanan pulang dari Sawarna yang melewati Pelabuhan Ratu hanya kami tempuh selama 45 menit saja. Ini sangat di luar nalar ? Tentu. Saya pun merasa saya tidak melewati jalan yang terdapat jembatan, kemudian hutan bambu dan kebun pisang serta yang paling mencenangkannya saya tidak menemukan rumah tua tempat saya berhenti semalam. Lantas, jalan mana yang kami lewati dengan waktu tempuh hampir 3 jam perjalanan, padahal waktu tempuh sebenarnya 45 menit ?

Entahlah, yang pasti itu adalah pengalaman yang paling berkesan sangat menyeramkan di hidup saya. Semoga ini tidak terjadi pada kalian ya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun