Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Sakit Gigi kalau Tak Mau Repot

23 Juli 2023   08:10 Diperbarui: 23 Juli 2023   08:19 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut data yang sama, anak anak  Indonesia memiliki prevalensi gigi berlubang sangat tinggi sebesar 93% berarti hanya 7% anak yang bebas gigi berlubang. Hal ini tercermin jumlah pasien anak anak yang banyak berobat di klinik dan puskesmas.

Data Risdakes sudah 5 tahun yang lalu tentu sudah berubah, namun sebagai acuan dan gambaran masalah gigi dan mulut di Indonesia. Apalagi ketika pandemi covid 19 dimana praktek dokter gigi sangat membatasi pelayanan bahkan sebagian praktek dokter gigi berhenti (tutup) sementara karena tingkat penularan yang tinggi.Bisa jadi permasalah gigi dan mulut di Indonesia lebih meningkat karena dampak pandemi covid 19.

Untuk itu  dibutuhkan peningkatan layanan , seperti penambahan jam layanan, tenaga dokter dan peralatan sangat diperlukan. Hal ini seperti bom waktu, karena banyak juga masyarakat yang akhirnya enggan berobat ke dokter gigi karena lama dan ribet.

Sementara bila mengakses pelayanan gigi di klinik swasta terkendala biaya yang cukup mahal.Apalagi berobat gigi seperti diketahui tidak hanya satu kali datang bisa berkali kali. Untuk masyarakat menengah kebawah  berobat ke dokter swasta bukalnlah perkara yang mudah.

Perawatan Gigi Sejak Balita

Maka melakukan perawatan gigi terutama saat anak anak (balita)  sangat membantu. Kesehatan gigi dan mulut erat kaitannya dengan kesehatan organ lainnya.


Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)  khususnya gigi dan mulut sangatlah penting. Perawatan gigi seharusnya sudah dilakukan sejak anak mulai tumbuh gigi, orang tua menjadi pihak pertama yang harus melakukan perawatan sejak balita.

Pertumbuhan gigi sejatinya dimulai sejak anak (baca : janin)  dalam kandungan, walau belum muncul gigi saat lahir. Cikal bakal gigi ditentukan oleh nutrisi  saat didalam kandungan. Seorang Ibu yang sedang mengandung  dan selanjutnya menyusui harus mencukupi zat kalsium, fosfor, vitamin D, Protein, Vitamin C pada asupan makanan dan minumannya. Nutrisi pembangun gigi  terus dibutuhkan saat pertumbuhan balita hingga dewasa.

Salah satu perawatan yang biasa dilakukan adalah cara menggosok gigi dengan benar, pemilihan sikat gigi dan  waktu menyikat gigi. Tiga hal ini menjadi salah satu kunci gigi terawat dengan baik. Bahkan menurut anjuran, setiap enam bulan harus mendapat perawatan dari dokter gigi.

Saya dan istri memang harus bersabar dan tetap berusaha untuk bisa berkonsultasi dan mendapat perawatan dari dokter gigi. Datang lebih pagi dan sabar menunggu. Walau berkali kali harus meminta izin akan dilakukan, karena kesehatan gigi sangatlah penting.

Beginilah kerepotan yang  dialami saat sakit gigi, kalau sudah sakit gigi muncul rasa penyesalan karena sebelumnya abai dalam perawatan gigi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun